Topan Yagi, badai terkuat yang melanda Asia tahun ini, telah menyebabkan bencana banjir di Thailand utara dalam beberapa pekan terakhir. Ribuan rumah terkena dampaknya ketika badai semakin intensif pada musim hujan normal. Di tengah situasi tersebut, video empat ekor gajah tenggelam di air banjir menjadi viral di media sosial.
Video yang dibagikan oleh BBC tersebut memperlihatkan sekelompok gajah yang menavigasi perairan banjir setelah melarikan diri dari Taman Alam Gajah di Chiang Mai. Tiga ekor gajah bergerak cepat di air, sementara satu ekor tertinggal di belakang, berjuang untuk mengimbanginya. Menurut pendiri taman nasional, Saengduean Chailert, gajah yang paling lambat adalah gajah yang buta, hal ini menjelaskan mengapa sulit untuk menandingi kecepatan gajah lain.
Pengguna Instagram berbondong-bondong ke bagian komentar untuk mengomentari situasi tersebut. Seorang pengguna menulis, “Saya harap mereka baik-baik saja, sayang sekali!!!” Pengguna lain berkomentar, “Kami tidak punya hak untuk menghancurkan planet ini dan ciptaannya yang indah.” Yang ketiga menulis, ‘Ugh, hal terakhir yang perlu saya ketahui.’
Versi video yang lebih panjang dapat dilihat di X, di mana ketiga gajah yang tersisa menunggu dengan sabar rekan mereka yang buta untuk menavigasi air banjir dan bergabung kembali dengan kelompoknya.
🇹🇭Hari ini, pemandangan yang memilukan sekaligus membangkitkan semangat muncul di tengah banjir dahsyat di Chiang Mai, #Thailand Ploy, seekor gajah buta yang mati-matian berusaha mengikuti kawanannya, menyoroti konsekuensi tragis dari bencana tersebut.#ChiangMai banjir #Banjir #Banjir2024 pic.twitter.com/FNOkX2yU6I
— Monitor Cuaca (@WeatherMonitors) 4 Oktober 2024
Gajah mempunyai tempat khusus sebagai hewan nasional Thailand. Secara historis, makhluk luar biasa ini berfungsi sebagai hewan pekerja yang penting, namun saat ini mereka menghadapi ancaman kepunahan. Meskipun gajah menarik banyak wisatawan, meningkatnya kekhawatiran mengenai perlakuan terhadap mereka telah menyebabkan banyak dari mereka dipindahkan ke tempat perlindungan. Menurut Reuters, banjir besar telah menewaskan 49 orang dan menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal di Thailand utara sejak Agustus.