Gubernur Benggala Barat CV Ananda Bose pada tanggal 9 Agustus mengunjungi keluarga seorang dokter peserta pelatihan yang diperkosa dan dibunuh di Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit Medis RG Kar. Dalam panggilan telepon pada Selasa sore, gubernur menyampaikan belasungkawa dan meyakinkan anggota keluarga. Dukungannya.
“Bersikaplah berani. Kami akan pergi sejauh apa pun. Keadilan akan diberikan kepada Anda,” kata Gubernur Bose kepada orang tua korban. Dia juga berkomitmen untuk mengunjungi mereka secara pribadi. “Kami semua bersamamu. Keadilan akan ditegakkan terhadap Anda. Hari ini saya di Delhi, saya telah membahas masalah ini secara rinci. Saya akan pergi ke kediaman Anda sesuai kenyamanan Anda,” Bose terlihat memberi tahu sang ayah melalui pesan video yang dirilis oleh kantornya.
Panggilan tersebut merupakan yang pertama di ruang kendali seluler Bose yang baru diluncurkan dengan nomor 03322001641 dan 92890 10682 untuk memfasilitasi komunikasi dengan masyarakat mengenai kekhawatiran terhadap kasus tersebut. “Siapa pun yang ingin menyampaikan sesuatu kepada Gubernur dapat menghubungi nomor tersebut,” demikian bunyi pernyataan Raj Bhavan.
“Anda adalah kepala negara konstitusional. Mohon dukung perjuangan kami,” ayah korban meminta kepada gubernur.
Sang ayah mengucapkan terima kasih atas dukungan luas yang mereka terima baik secara nasional maupun internasional. Dia mengatakan seluruh negara mendukung kita. Meskipun menerima sifat Sub-Hakim dalam kasus ini, ia menyatakan keyakinannya pada Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Kalkuta.
Terkait pantauan MA atas pengajuan FIR hampir tiga jam setelah jenazah dikremasi, ayah korban mengatakan, “MA pasti akan mendalami alasan penundaan FIR. Pengadilan telah mengeluarkan surat panggilan kepada kepala sekolah. Kami mengajukan keluhan pada jam 5 sore. “Hanya polisi yang tahu mengapa ada penundaan,” kata ayahnya.
Dia juga menekankan perlunya menyelidiki potensi upaya untuk menghancurkan bukti.
“Jika mantan kepala sekolah Sandeep Ghosh diketahui terlibat dalam upaya penghancuran barang bukti, dia akan dihukum,” kata ayah korban.
Di New Delhi, Bose bertemu dengan Presiden Dropadi Murmu dan Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar.
PTI menambahkan: Bose menghubungi Cuttack pada malam hari dan berbicara dengan ibu korban melalui video call. Selama percakapan, orang tua mengeluh kepada Bose bahwa mereka tidak memberikan salinan FIR yang terdaftar sehubungan dengan pembunuhan putrinya. Sumber di Raj Bhavan mengatakan Gubernur telah meyakinkan bahwa tindakan akan diambil terkait masalah ini.