India dan Afrika Selatan memiliki hubungan khusus yang memiliki potensi di setiap tingkat, kata Anil Sooklal, Komisaris Tinggi India yang baru diangkat di negara Afrika tersebut, berharap kedua negara akan memainkan peran penting dalam memberikan kepemimpinan di panggung dunia.
Sooklal, orang keturunan India pertama yang diangkat menjadi Komisaris Tinggi Afrika Selatan untuk India, menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah acara di sini untuk menandai pengangkatannya.
“Afrika Selatan dan India memiliki hubungan yang istimewa dan saya merasa sangat beruntung dan merasa terhormat terpilih mewakili negara saya di India pada salah satu momen paling menarik dalam sejarah hubungan kami,” kata Sooklal.
Mendiang Presiden Nelson Mandela menyoroti “hubungan khusus” ini ketika, setelah menjadi pemimpin pertama di Afrika Selatan yang terpilih secara demokratis, ia mengunjungi India, “untuk berterima kasih tidak hanya kepada Pemerintah India, namun juga rakyat India atas peran penting yang mereka mainkan (dalam memimpin perjuangan internasional melawan apartheid.)
Menegaskan bahwa India dan Afrika Selatan mempunyai peran penting dalam mengatasi tantangan global, Sooklal berkata, “Sebagai negara yang percaya pada kebebasan mendasar dan hak asasi manusia, sebagai negara demokrasi yang kuat, saya yakin kami dapat memberikan kepemimpinan di panggung dunia. “Kami memiliki tugas bersama untuk memastikan bahwa kami meningkatkan hubungan (bilateral) ini ke tingkat yang tepat. Itu belum sampai di sana,” katanya pada pertemuan yang diadakan di Swaminarayan Mandir di pinggiran Mayfair.
“Hubungan ini memiliki banyak potensi di setiap tingkatan, dan saya optimis dan sangat yakin bahwa pembangunan mandir di sini di Johannesburg akan menjadi nilai jual utama dalam hubungan ini,” katanya, merujuk pada mandir terbesar dan kompleks tersebut. Itu sedang dibangun di pinggiran North Riding Johannesburg di belahan bumi selatan.
“Ini bisa menjadi titik pertemuan penting hubungan antar-budaya antara dua benua kita – Afrika dan Asia,” katanya, seraya menambahkan bahwa ini bisa menjadi simbol harapan serupa di era krisis global.
Sooklal menggambarkan keturunannya dari orang India yang datang ke Afrika Selatan pada tahun 1893 untuk bekerja sebagai buruh kontrak di perkebunan tebu milik orang kulit putih dalam kondisi yang mirip dengan perbudakan.
Berbicara pada acara tersebut, Sadhu Brahmavihari dari BAPS Swaminarayan Sansthan mengatakan bahwa mantan Presiden APJ Abdul Kalam senang dengan penunjukan Sooklal. “Dr Kalam selalu mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai Afrika Selatan. Dia mengatakan kepada saya bahwa jika Afrika Selatan memiliki orang keturunan India di India, maka hal itu akan sangat bermanfaat bagi kedua negara,” kata Brahmavihari.