Ketua Menteri Yogi Adityanath pada hari Jumat menegaskan bahwa India akan menjadi negara adidaya terbesar ketiga di dunia dalam dua tahun ke depan jika warga negara kita menjunjung tinggi negara tanpa memandang kasta, pendapat atau agama dan mengikuti “lima standar” yang diberikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Meresmikan program ‘Veeron Ko Naman’ di Kakori di distrik Lucknow dalam rangka Hari Kranti Agustus, CM mengatakan, “Komitmen kolektif terhadap perjuangan bangsa akan menjadi penghormatan sejati kepada para martir yang mengorbankan hidup mereka demi kemerdekaan India. . “Waktunya India telah tiba dan tidak ada kekuatan dunia yang dapat menghentikannya menjadi negara adidaya,” katanya.
Menyatakan bahwa India akan menjadi negara adidaya terbesar ketiga di dunia dalam dua tahun ke depan, Adityanath menegaskan bahwa hal tersebut hanya dapat dicapai jika warga negara kita menjadikan negara tersebut independen dari kasta, opini, atau agama.
CM Kakori yang menerbitkan buku kecil yang disiapkan oleh Departemen Pos dan Departemen Kebudayaan berinteraksi dengan anak-anak di luar Shaheed Mandir. Insiden kereta Kakori Pada tanggal 9 Agustus 1925, pejuang kemerdekaan menjarah perbendaharaan pemerintah Inggris saat itu dari kereta penumpang Saharanpur-Lucknow di Kakori.
Untuk memperingati ulang tahun keseratusnya, pemerintah Uttar Pradesh memperingati acara tersebut dengan program budaya yang bertujuan untuk “melestarikan kenangan dan menanamkan patriotisme di kalangan masyarakat.
CM menyoroti keberanian para revolusioner Pandit Ram Prasad Bismil, Chandrasekhar Azad, Thakur Roshan Singh, Rajendranath Lahiri, Ashfaqullah Khan dan Ramakrishna Khatri.
Program-program akan diadakan di seluruh negara bagian untuk memberikan penghormatan kepada para revolusioner besar yang telah mengorbankan segalanya untuk negara. “Kemerdekaan tidak datang dalam satu hari. Fondasinya diletakkan berkat perjuangan pada periode yang berbeda-beda,” kata Ketua Menteri.