Presiden Sri Lanka yang baru terpilih dan pemimpin Janata Vimukti Peramuna (JVP) Anura Kumara Dissanayake mengatakan dalam sebuah wawancara, “Kami tidak ingin menempatkan Sri Lanka terutama di antara Tiongkok dan India. Kacamata berlensa Sebelum pemilu di negara ini.

Dalam sebuah wawancara pada tanggal 3 September, Dissanayake berbagi visi kebijakan luar negerinya untuk negara tersebut. “Ada banyak kekuatan dalam sistem multipolar. Kami bukan bagian dari perjuangan geopolitik itu dan tidak akan bersekutu dengan pihak mana pun,” ujarnya.

Pemimpin JVP menyebut kedua negara sebagai “teman yang berharga”. “Dalam pemerintahan NPP, kami mengharapkan mereka menjadi mitra dekat. Kami juga ingin menjaga hubungan dengan UE, Timur Tengah, dan Afrika,” tambahnya.

Babak baru untuk Sri Lanka

Dissanayake menjadi presiden setelah memenangkan pemilu yang menentukan, mengalahkan pemimpin oposisi Sajith Premadasa dan 36 kandidat lainnya. Kemenangannya menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Dinesh Gunawardena, membuka jalan bagi Dissanayake untuk menunjuk Perdana Menteri dan kabinet baru.

JVP, yang memimpin koalisi NPP, berakar pada masa lalu revolusioner Sri Lanka, setelah memimpin dua kudeta bersenjata yang gagal yang bertujuan untuk mendirikan negara sosialis pada tahun 1970an dan 1980an. Selama bertahun-tahun, partai ini telah berubah dari akar radikalnya menjadi memainkan peran penting dalam politik demokratis Sri Lanka.

Penawaran meriah

India dan Tiongkok mengucapkan selamat kepada Dissanayake atas kemenangannya.

Mengekspresikan optimismenya untuk memperkuat hubungan bilateral, Perdana Menteri Narendra Modi mendoakan Presiden baru. “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk lebih memperkuat kerja sama multifaset kami demi kepentingan rakyat kami dan seluruh kawasan,” kata Modi, menegaskan kembali pentingnya Sri Lanka dalam Kebijakan dan Visi Tetangga Pertama India Sagar (Keamanan dan Pertumbuhan untuk Semua). wilayah).

Sebagai tanggapan, Dissanayake berkata, “Saya memiliki komitmen yang sama dengan Anda untuk memperkuat hubungan antar negara kita. Bersama-sama, kita dapat berupaya meningkatkan kerja sama demi kepentingan masyarakat kita dan kawasan secara keseluruhan.

Senada dengan itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan apresiasinya atas peran penting Tiongkok dalam masa depan perekonomian Sri Lanka. Tiongkok adalah salah satu kreditor terbesar Sri Lanka, dan pengaruhnya terhadap pembangunan negara tersebut sangatlah penting. Berdasarkan kesepakatan restrukturisasi utang sebelumnya, Tiongkok mendapat sewa pelabuhan Hambantota di Sri Lanka selama 99 tahun.



Source link