Setelah pertemuan antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, kedua negara memutuskan untuk meningkatkan penerbangan langsung antara India dan Polandia dan juga memperluas jangkauan pariwisata. Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah perundingan, Modi dan Tusk juga sepakat untuk memperluas hubungan antar masyarakat melalui pertukaran budaya dan akademis, mengakui peran pariwisata dalam memajukan peluang ekonomi.
Modi dan Tusk menekankan perlunya untuk lebih meningkatkan penerbangan langsung ke tujuan-tujuan baru di kedua negara.
Secara tradisional, wisatawan India lebih memilih destinasi di Eropa Barat seperti Prancis, Italia, dan Swiss. Namun, ada tren yang berkembang untuk menjelajahi negara-negara Eropa Tengah dan Timur, dengan Polandia muncul sebagai tujuan utama. Menurut informasi yang diberikan oleh Organisasi Pariwisata Polandia, sekitar 25.000-30.000 wisatawan India mengunjungi negara itu setiap tahunnya dan jumlah ini terus meningkat.
Menurut data Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan asal Polandia yang mengunjungi India hampir sama setiap tahunnya. Meskipun warga negara India harus mengajukan visa Schengen untuk mengunjungi Polandia, warga negara Polandia dapat memilih fasilitas visa e-tourist, yang telah diperpanjang pada tahun 2015.
Kedua negara juga telah menyelesaikan beberapa perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan pertukaran ekonomi, budaya dan pariwisata antara kedua negara. Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis India-Polandia (2024-28) juga menekankan hal yang sama.
Kedua belah pihak juga menekankan pentingnya pendidikan dan pertukaran bahasa dan budaya dalam meningkatkan saling pengertian dan meningkatkan ikatan budaya bilateral. Menurut rencana aksi yang dikeluarkan setelah kunjungan Modi ke Polandia, kedua belah pihak akan terus memperluas arus pariwisata melalui misi pariwisata, tur pengenalan dan partisipasi dalam pameran pariwisata dan roadshow.