Sekelompok penulis, intelektual dan jurnalis dari Tripura membentuk sebuah organisasi bernama ‘Forum Perlindungan Minoritas di Bangladesh’ pada hari Jumat untuk memprotes serangan baru-baru ini terhadap minoritas di negara tetangga.
Presiden Agartala Press Club dan penulis Jayantha Bhattacharya mengatakan kepada wartawan, “Setiap kali terjadi ketidakstabilan di Bangladesh, selalu terjadi serangan terhadap umat Hindu dan kelompok minoritas lainnya. Gerakan anti-kuota di Bangladesh tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap kelompok minoritas. Jadi, mengapa kelompok minoritas diserang di Chittagong Hill Tracts?
Bhattacharya menyatakan semangat Perang Kemerdekaan tahun 1971 telah rusak di Bangladesh dan histeria anti-India meningkat di negara tetangga.
Forum tersebut mengatakan bahwa unjuk rasa akan diselenggarakan di kota Agartala pada hari Minggu untuk memprotes kekejaman ini. Mereka juga akan menyiapkan ‘Pesan Protes’ yang mengecam kekerasan di Bangladesh dan mengirimkannya ke Perdana Menteri Narendra Modi dan Kepala Penasihat Bangladesh Muhammad Yunus.
Pendiri TIPRA Motha Pradyot Kishore Manikya Dabarma mengadakan unjuk rasa besar di Sabroom pada hari Kamis untuk mengutuk kekerasan terhadap agama dan etnis minoritas di Bangladesh.
Bangladesh telah melaporkan beberapa insiden kekerasan terhadap kelompok minoritas sejak mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri bulan lalu setelah berminggu-minggu protes yang dipimpin mahasiswa terhadap pemerintahannya.