Presiden Iran menuduh Israel berusaha meningkatkan konflik di Timur Tengah, dan memperingatkan bahwa Israel memasang “perangkap” untuk menyeret Iran ke dalam perang yang lebih luas.

Presiden Massoud Pezheshkian, saat berbicara kepada sekitar dua lusin jurnalis, mengatakan Iran tidak berusaha meningkatkan kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza atau bentrokan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

“Meskipun Israel mengklaim tidak menginginkan perang besar, tindakan mereka menunjukkan hal yang berbeda,” kata Pezheshkian. Dia mengutip insiden baru-baru ini, termasuk ledakan yang melibatkan perangkat elektronik di Lebanon dan pembunuhan politisi Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang dia kaitkan dengan Israel.

“Mereka menarik kita ke arah yang tidak ingin kita ambil,” komentarnya. “Tidak ada pemenang dalam perang, percaya sebaliknya adalah sebuah khayalan,” lapornya Pers Terkait.

Ketika ditanya tentang tanggapan Iran terhadap pembunuhan Haniyeh, Pezeshkian menyatakan bahwa pembalasan akan dilakukan pada “waktu dan tempat yang tepat.”

Penawaran meriah

Pezeshkian juga mengutip serangan rudal dan drone Iran di masa lalu terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap kompleks konsulat Iran di Suriah pada bulan April sebagai bukti kemampuan pertahanan Iran.

Selain itu, Pezheshkian menampik klaim bahwa Iran memasok rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. “Kami tidak pernah menerima agresi Rusia di Ukraina,” katanya, menyerukan dialog antara kedua negara.

Mengenai program nuklir Iran, Pezheshkian menegaskan kembali bahwa senjata pemusnah massal tidak memiliki peran dalam strategi militer Iran.

Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran Barat mengenai pengayaan uranium Iran hingga 60% setelah pemerintahan Trump menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015, jauh di atas batas 3,67% yang ditentukan dalam perjanjian awal.

Namun, Pezheshkian tidak secara langsung menjawab apakah Iran akan kembali melakukan pengayaan tingkat rendah jika perjanjian nuklir diperbarui.

(dengan masukan dari AP)



Source link