Komisi Pemilihan Umum pada hari Senin mengungkapkan bahwa 67,9% partisipasi pemilih tercatat dalam pemilihan majelis Haryana karena rendahnya jumlah pemilih di daerah pemilihan perkotaan.
Pemungutan suara untuk 90 daerah pemilihan Majelis Haryana diadakan pada tanggal 5 Oktober. Tercatat 68,3% jajak pendapat dibandingkan pemilu majelis 2019. Komisi Eropa mengatakan persentase suara laki-laki (68,93%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (66,73%).
“Pemilih di pedesaan sudah datang ke TPS dengan kekuatan penuh. “Namun, tren sikap apatis perkotaan yang mengganggu terus berdampak signifikan terhadap jumlah pemilih di seluruh negara bagian, dengan beberapa daerah pemilihan perkotaan di Haryana mencatat jumlah pemilih 10% lebih rendah daripada rata-rata negara bagian,” kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Misalnya, daerah pemilihan Majelis Gurgaon mencatat 51,81% jajak pendapat, 16,09 persen di bawah rata-rata negara bagian. Faridabad, Panchkula, Ballabhgarh, Sonipat, Karnal dan Badshapur mencatat 8,53 hingga 14,63 poin persentase lebih rendah dari rata-rata negara bagian.
“Tren partisipasi perkotaan yang rendah mencerminkan pola serupa yang terlihat pada pemilihan umum sebelumnya di Karnataka, Gujarat dan Himachal Pradesh. Komisi telah melakukan berbagai inisiatif di seluruh negeri pada pemilu lalu untuk memotivasi dan melibatkan pemilih perkotaan…Namun, meskipun Komisi telah berupaya keras untuk melibatkan dan memotivasi pemilih perkotaan, partisipasinya masih rendah,” kata Komisi Eropa.
Komisi Eropa mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut akan diperkuat dalam pemilu negara bagian mendatang seperti Maharashtra.