Pemerintah Manipur pada hari Sabtu melonggarkan jam malam dan mencabut sebagian larangan layanan internet di distrik lembah.
Departemen Dalam Negeri negara bagian telah mengeluarkan perintah pelonggaran jam malam dari jam 5 pagi sampai jam 4 sore. “Karena situasi hukum dan ketertiban yang berkembang di distrik-distrik, ada kebutuhan untuk melonggarkan pembatasan pergerakan untuk memfasilitasi (masyarakat umum) pembelian barang-barang penting termasuk obat-obatan dan makanan.
“Relaksasi ini tidak termasuk pertemuan/protes duduk/rapat umum dan lain-lain, tanpa persetujuan dari otoritas yang berwenang,” bunyi perintah tersebut.
Pemerintah negara bagian memberlakukan jam malam tanpa batas waktu di distrik lembah (Imphal Timur dan Barat, Thoubal, Kukching dan Bishnupur) setelah protes mahasiswa yang disertai kekerasan terjadi di seluruh wilayah pada hari Selasa. Lebih dari 50 mahasiswa terluka ketika pasukan keamanan berusaha membubarkan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa menuntut agar pasukan keamanan pusat dibubarkan dan komando terpadu diserahkan kepada negara. Menyusul protes yang disertai kekerasan, negara tidak hanya menangguhkan layanan internet seluler, tetapi juga layanan sambungan sewa, VSAT, broadband dan VPN di distrik lembah selama lima hari. Seluruh institusi pendidikan di lembah tersebut juga telah ditutup.
Manipur telah menyaksikan bentrokan etnis antara komunitas Meitei dan Kuki sejak Mei tahun lalu.