Sebagai seorang ibu dan penulis, Twinkle Khanna baru-baru ini merenungkan fakta mengejutkan bahwa bahkan setelah 50 tahun, dia masih mengajarkan hal yang sama kepada putrinya. Pelajaran keselamatan Dia diajar sejak kecil. Hal ini terjadi setelah pemerkosaan brutal dan pembunuhan seorang dokter muda di RG Kar Medical College and Hospital di Kolkata.

Dalam catatan yang dibagikan di Instagram, dia menulis untuk mengingatkan putrinya, “Jangan pergi sendirian – ke taman, ke sekolah, ke pantai. Jangan pergi sendirian dengan laki-laki mana pun, baik itu paman, sepupu, atau teman Anda. Jangan pergi sendirian pada pagi, sore, dan terutama malam hari.”

Catatan itu juga berbunyi, “Jangan melakukannya sendiri karena ini bukan soal jika, bukan kapan. Jangan pergi sendirian karena kamu mungkin tidak akan pernah kembali.

Terlepas dari berlalunya waktu dan evolusi norma-norma sosial, hal ini menyoroti kekhawatiran orang tua yang terus berlanjut terhadap keselamatan anak-anak mereka. Di era digital saat ini, lanskap keamanan tidak hanya mencakup lokasi fisik.

Shubham Kumar, Wakil Inspektur Polisi, Bhiti, Ambedkarnagar, Uttar Pradesh, mengatakan kepada indianexpress.com, “Masalah keselamatan anak-anak tidak diragukan lagi telah mengubah generasi. Di masa lalu, kekhawatiran sebagian besar berkisar pada keselamatan fisik – bahaya orang asing, keselamatan jalan raya, dan bahaya di taman bermain. Meskipun kekhawatiran ini masih ada, era digital telah menghadirkan lapisan kompleksitas baru.

Predator Daring: Anak zaman sekarang a Dunia online yang luasDi sini predator mungkin mengintai di ruang obrolan, platform media sosial, dan komunitas game. Kewaspadaan dan literasi digital sangat penting untuk melindungi mereka dari eksploitasi dan eksploitasi online.

Penawaran meriah

Penindasan Dunia Maya: Anonimitas Internet dapat mendorong terjadinya perundungan (bullying), menjadikan perundungan siber (cyberbullying) sebagai ancaman yang luas dan berbahaya terhadap kesehatan mental dan harga diri anak-anak.

Paparan konten yang tidak pantas: Hanya dengan beberapa klik, anak-anak dapat mengakses konten yang tidak sesuai usia yang dapat mengganggu, membingungkan, dan berpotensi membahayakan perkembangan mereka.

Masalah Privasi Data: Dari game online hingga aplikasi media sosial, data pribadi anak-anak terus dikumpulkan dan dibagikan. Penting untuk mendidik mereka tentang privasi data dan potensi risiko berbagi informasi secara online.

Sementara itu Era digital memperkenalkan tantangan baru, Kumar menekankan, penting untuk diingat bahwa dunia fisik juga tidak kalah berbahayanya. “Kecelakaan di jalan raya, cedera akibat kecelakaan, dan bencana alam terus menjadi ancaman bagi keselamatan anak-anak. Oleh karena itu, pendidikan keamanan memerlukan pendekatan seimbang yang mengatasi risiko fisik dan online.”

Apa yang berhasil

Kumar mengatakan, “Menemukan keseimbangan antara pendidikan yang aman dan membangun kemandirian serta kepercayaan diri anak-anak sangatlah penting. Meskipun penting untuk mendidik anak-anak tentang potensi bahaya, fokusnya harus pada pemberdayaan mereka untuk membuat pilihan yang bijaksana dan bukannya menanamkan rasa takut.

Izinkan anak-anak untuk secara bertahap memperoleh lebih banyak kemandirian saat mereka dewasa, sambil memberikan pengawasan dan bimbingan yang tepat. Akui keberhasilan mereka dan dorong mereka untuk keluar dari zona nyaman, membangun kepercayaan diri dan ketahanan.

Dia merekomendasikan mengajar anak-anak Keterampilan memecahkan masalah Sehingga mereka dapat mengatasi tantangan dan membuat keputusan yang bertanggung jawab secara mandiri. Ciptakan lingkungan yang penuh kepercayaan dan saling menghormati di mana anak-anak merasa nyaman datang kepada Anda jika ada pertanyaan atau kekhawatiran.

Meskipun anonimitas di Internet dapat mendorong terjadinya penindasan, penindasan di dunia maya (cyberbullying) dapat menjadi ancaman yang luas dan berbahaya terhadap kesehatan mental dan harga diri anak-anak. Meskipun anonimitas di Internet dapat mendorong terjadinya penindasan, penindasan di dunia maya (cyberbullying) dapat menjadi ancaman yang luas dan berbahaya terhadap kesehatan mental dan harga diri anak-anak. (Sumber: Freepik)

Apa yang tidak berhasil

Meskipun wajar jika Anda ingin melindungi anak-anak Anda dari bahaya, perlindungan yang berlebihan dapat menghambat perkembangan mereka dan menimbulkan kecemasan, kata Kumar. “Beri mereka kebebasan sesuai usia dan kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka.”

Jangan mengabaikan ancaman online atau menganggap anak Anda kebal terhadap ancaman tersebut. Tetap terinformasi tentang tren dan risiko online saat ini dan lakukan percakapan terbuka tentang keamanan internet.

Kumar menyatakan, “Keselamatan lebih dari sekedar kesejahteraan fisik. Atasi keamanan emosional dengan mengajar anak-anak batasanHubungan yang sehat dan cara mengenali dan merespons perilaku yang tidak pantas. Lakukan percakapan yang terbuka dan jujur ​​dengan anak Anda. Ciptakan ruang aman di mana mereka dapat membicarakan pengalaman mereka tanpa takut dihakimi atau dihukum.



Source link