Dewan Keadilan Remaja (JJB) Mumbai pada hari Rabu mengkonfirmasi bahwa delapan warga negara Somalia yang ditangkap dalam operasi anti-pembajakan pada bulan Maret adalah anak di bawah umur, berusia di atas 18 tahun dan dapat diperlakukan sebagai orang dewasa. Kedelapan orang tersebut diadili di pengadilan khusus di Mumbai dan diperintahkan untuk dikirim ke tahanan yudisial hingga 13 Agustus.

JJB menyimpulkan, dokumen yang diserahkan kedelapan orang tersebut, termasuk akta kelahirannya, tidak bisa diandalkan. Karena tidak adanya bukti lain, berdasarkan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan sumsum tulang, delapan orang tersebut berusia antara 19 dan 21 tahun.

Pada hari Rabu, jaksa penuntut umum khusus Ranjeet Sangle menyampaikan perintah JJB ke sidang pengadilan dan meminta agar para pria tersebut dipindahkan dari rumah observasi yang diperuntukkan bagi anak di bawah umur ke penjara. Delapan orang dikirim ke tahanan yudisial oleh pengadilan. SPP Sangle juga menyampaikan bahwa dapat dilakukan tindakan terhadap penyerahan dokumen yang tidak dapat dipercaya.

Polisi menangkap 35 pria Somalia pada tanggal 23 Maret menyusul operasi anti-pembajakan oleh Angkatan Laut India. Mereka diduga membajak kapal kargo asal Bulgaria, MV Ruen, dengan todongan senjata pada 14 Desember 2023.

Delapan orang mengaku masih di bawah umur. Mereka kemudian menjalani tes pengerasan tulang, yang memastikan bahwa mereka berusia di atas 18 tahun. Belakangan, JJB memindahkan mereka ke Pengadilan Sidang untuk mengadili mereka sebagai orang dewasa.

Penawaran meriah

Pada bulan April, pengacara mereka menyerahkan akta kelahiran beserta daftar dokumennya. Mereka diperintahkan untuk disimpan di tempat yang aman sampai dokumen tersebut diverifikasi oleh Kedutaan Besar Somalia di New Delhi. Kemudian mereka disimpan di rumah observasi di Dongri.

JJB diberitahu oleh kedutaan bahwa laporan yang bertentangan tersebut dibuat oleh diplomat yang tidak berwenang untuk melakukannya. JJB diberitahu bahwa tindakan telah diambil terhadap orang yang bersangkutan termasuk penghentian tugas mereka di India.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link