Petinju Aljazair Imane Khelief, yang akan mewakili negaranya untuk pertama kalinya di Olimpiade Tokyo 2020, membuat heboh untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Paris yang sedang berlangsung. Di tengah kontroversi tentang jenis kelaminnya, Khalif mencapai semifinal nomor 66 kg putri dan mendapatkan medali.

Pada saat internet ramai, ayah Khaleef memecah keheningan untuk pertama kalinya dan berbicara tentang putrinya serta pertanyaan seputar identitas gendernya. Dalam wawancara dengan Sky News, Omar Khalifa mengaku membesarkan anaknya sebagai seorang perempuan. “Anak saya perempuan. Dia dibesarkan sebagai seorang gadis. Dia adalah gadis yang kuat. Saya membesarkannya dengan keras dan berani. Dia punya keinginan kuat untuk bekerja dan berlatih,” ujarnya.

Dengan menunjukkan dokumen resmi tertanggal 2 Mei 1999, Khalif mengatakan petinju itu diidentifikasi sebagai seorang wanita, lapor Reuters. Menurut ayah petinju tersebut, “gadis kecilnya” telah menyukai olahraga sejak usia enam tahun dan “kritikus serta rumor ini ditujukan untuk mengganggu stabilitasnya” karena mereka tidak ingin dia menjadi juara dunia.

Berbagi klip wawancara di X, jurnalis Sulaiman Ahmed menulis, “Ayah Imane Khalif membela putrinya: “Putri saya seorang perempuan, kami memiliki semua bukti termasuk akta kelahirannya. Putri saya lebih kuat dari petinju Italia. Dia bekerja sangat keras. “…

Lihat disini:

Dengan lebih dari satu juta penayangan, video tersebut menginspirasi banyak reaksi dari pengguna media sosial. Salah satu pengguna berkomentar, “Bagaimana perasaan seorang ayah atau orang tua ketika dunia mengatakan hal-hal buruk tentang putri mereka!!” Pengguna lain menulis, “Memalukan pada orang-orang yang mengecewakan keluarganya dan merusak perayaan kebanggaan ayahnya.”

“Seharusnya menjadi seorang ayah yang bangga karena telah membesarkan putrinya yang kuat dan saya harap dia tidak melihat drama apa pun atas namanya secara online. Orang-orang Barat harus merahasiakan masalah gender mereka,” tulis pengguna ketiga.

Penawaran meriah

Khelief mengalahkan Angela Carini dengan selisih 46 detik pada hari Kamis. Karini mengatakan dia menarik diri setelah memukulnya lebih keras dari yang pernah dia alami dan takut hidungnya patah. “Saya memasuki ring untuk menghormati ayah saya. Saya telah mengatakan berkali-kali bahwa saya adalah seorang pejuang tetapi lebih memilih untuk berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini,” katanya.

Sesaat setelah keributan itu, Karini meminta maaf kepada Khalif karena keluar dari acara tanpa menjabat tangannya.



Source link