“Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan pergi,” kata Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada hari Kamis, di tengah operasi militer besar-besaran Israel yang telah menghancurkan Jalur Gaza.

Mengingat bahwa Israel menolak menerapkan resolusi PBB, pemimpin Palestina mengatakan Israel tidak pantas menjadi anggota badan tersebut.

Abbas bersikeras bahwa Palestina adalah tanah air rakyat Palestina, yang diwarisi dari nenek moyang mereka, dan jika ada yang meninggalkannya, maka itu adalah “penjarah penjajah”.

Dia menuduh Tel Aviv melakukan “salah satu kejahatan terburuk di zaman kita,” mengacu pada perang selama hampir setahun yang dia gambarkan sebagai “perang genosida skala penuh” terhadap rakyat Palestina. Abbas menegaskan bahwa dia berada di sana bukan untuk menanggapi “kebohongan” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang juga akan berpidato di sidang akhir pekan ini.

“Berhenti membunuh perempuan dan anak-anak. Hentikan genosida. Hentikan pengiriman senjata ke Israel. Kegilaan ini tidak bisa berlanjut. Seluruh dunia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat,” desak Abbas pada Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang.

Penawaran meriah

Abbas menguraikan usulannya tentang apa yang harus terjadi setelah berakhirnya perang di Gaza.

Pertama, ia menyerukan diakhirinya agresi militer di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta gencatan senjata “komprehensif dan permanen” di Gaza.

Kemudian, ia menekankan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan, dengan menyatakan bahwa “tidak ada apa-apa di Gaza” dan bahwa bantuan mendesak sangatlah penting. Dia menolak pembentukan zona penyangga atau segala upaya untuk mencaplok sebagian wilayah Gaza dan menuntut “penarikan total Israel dari Jalur Gaza.” Dia menekankan bahwa tidak ada warga Palestina yang boleh meninggalkan tanah mereka.

Palestina meminta perlindungan internasional atas tanah mereka yang diduduki, dengan mengatakan, “Kami tidak memerangi Israel. Kami tidak dapat melawan Israel dan kami tidak ingin berperang, namun kami menginginkan perlindungan.

Pemimpin Palestina telah menyatakan “penyesalan” atas tiga kali Amerika memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Israel untuk mematuhi gencatan senjata.



Source link