Tim kampanye kepresidenan Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah Iran bertanggung jawab atas peretasan tersebut, dengan menargetkan komunikasi internalnya.

Meskipun tidak ada bukti nyata yang diberikan untuk mendukung klaim ini, tim kampanye tersebut menyebutkan ketegangan yang sudah berlangsung lama antara Trump dan Iran sebagai motivasi di balik dugaan serangan siber tersebut.

Baca juga | Iran membantah terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Trump

Peretas yang terkait dengan pemerintah Iran berusaha meretas akun seorang pejabat senior selama kampanye presiden AS pada bulan Juni, sebuah laporan oleh peneliti Microsoft mengungkapkan pada hari Jumat. Namun identitas petugas tersebut tidak diungkapkan Reuters.

“Rakyat Iran tahu betul bahwa Presiden Trump akan mengakhiri teror mereka, seperti yang dia lakukan pada masa jabatan pertamanya di Gedung Putih,” kata Cheng, merujuk pada ketegangan hubungan antara Trump dan Iran yang ditandai dengan serangan AS. Mereka membunuh komandan Iran Qassem Soleimani pada tahun 2020 dan dilaporkan menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran. Reuters.

Baca juga | AS mengklaim bahwa Iran membuat kemajuan dalam bidang utama pengembangan bom nuklir

Pada bulan Juli, Trump selamat dari upaya pembunuhan. CNN melaporkan bulan lalu bahwa intelijen AS telah mengungkap rencana Iran melawan Trump, meskipun tidak ada indikasi tersangka memiliki hubungan dengan Iran. Iran membantah tuduhan tersebut.



Source link