Polisi pada Selasa malam mendaftarkan empat Laporan Informasi Pertama (FIR) terhadap hampir 500 pengunjuk rasa dan menangkap lebih dari 66 orang. Protes pecah di Badlapur Melawan di distrik Thane di Maharashtra Pelecehan seksual terhadap dua gadis berusia empat tahun Diduga oleh petugas kebersihan di sebuah sekolah.
Menurut Polisi Thane dan Polisi Kereta Api Pemerintah (GRP), lebih banyak orang akan ditangkap setelah mereka memindai kamera CCTV.
Wakil Komisaris Polisi (DCP) Badlapur, Badlapur Sudhakar Pathare mengatakan para terdakwa yang ditangkap berada di bawah pasal seperti kerusuhan, perusakan properti umum dan merugikan pegawai pemerintah. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai rumor apa pun, dan menghubungi pihak kepolisian jika ada informasi sensitif,” kata Pathare.
Pihak berwenang juga telah menghentikan layanan internet di Badlapur mulai Selasa malam untuk mencegah rumor menyebar di media sosial. Layanan internet juga akan ditangguhkan pada hari Rabu, kata mereka.
GRP DCP Manoj Patil mengatakan layanan kereta api, yang sempat terganggu selama 10 jam pada Selasa, berjalan lancar di tengah pengaturan keamanan polisi.
Ribuan orang berkumpul di stasiun kereta Badlapur pada hari Selasa dan menghentikan kereta lokal untuk memprotes pelecehan seksual terhadap dua anak perempuan berusia empat tahun yang dilakukan oleh seorang tukang sapu di sekolah mereka di Badlapur minggu lalu. Terdakwa Akshay Shinde ditangkap polisi.
Para pengunjuk rasa juga berdemonstrasi di jalan-jalan Badlapur, memblokir jalan-jalan utama dan jalan raya serta melempari polisi dan gedung sekolah tempat terjadinya pelecehan seksual. Mereka membentangkan spanduk yang menuntut keselamatan bagi perempuan dan menolak Ladki Bahin Yojana yang baru saja diluncurkan oleh pemerintah Maharashtra.
Pada malam harinya, polisi menggunakan lathicharge untuk membubarkan kerumunan pengunjuk rasa, banyak di antaranya melempari batu, melukai lebih dari selusin polisi, termasuk perwira senior.