Di San Francisco, sekelompok CEO sedang meninggalkan pesta ketika sebuah kendaraan self-driving Waymo menabrak sebuah bus, sehingga kecerdasan buatan membantu mereka memindahkan mobil yang terjebak tersebut—momen yang tertangkap kamera dan dengan cepat menjadi viral.
CEO Brasil Freddie Vega menulis di X, “Mobil Waymo yang dikendarai AI menabrak bus Muni yang dikendarai manusia di San Francisco. Sebelum pendiri YC setelah pesta.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang mendorong mobil tersebut untuk memindahkannya ke samping. “Inilah yang disebut oleh industri sebagai ‘mode pendiri’,” canda Vega dalam klip tersebut.
Vega menjelaskan, kehancuran itu terjadi di luar acara retret para pendiri di Y Combinator, sebuah perusahaan akselerator startup dan modal ventura. Ketika para CEO berjuang untuk membantu kendaraan Waymo, Vega mencatat, “Ironisnya adalah kita semua berasal dari konferensi AI tentang masa depan otomatisasi. Dan di sini AI ini terhenti total dan memblokir lalu lintas.
Meskipun mereka telah berusaha sebaik mungkin, mobil tersebut akhirnya kehabisan baterai, sehingga bus harus mencari cara untuk melewatinya. Ketika ditanya oleh Vega tentang pengalamannya, seorang rekan pengusaha bercanda bahwa meskipun pada awalnya sulit, beralih ke “mode pendiri” pada akhirnya membantu.
Tonton videonya:
Mobil Waymo yang digerakkan oleh AI bertabrakan dengan bus Muni yang dikemudikan manusia di San Francisco. Sebelum pendiri YC setelah pesta. Jadi, inilah sekelompok CEO yang mencoba membantu robot tak berdaya menemukan jalannya kembali ✨ pic.twitter.com/wSlWg1gsx1
— Freddy Vega (@Freddyer) 6 Oktober 2024
Video tersebut, yang telah ditonton lebih dari 4.53.000 kali, dipenuhi dengan komentar yang mengkritik dan mengejek teknologi AI. Seorang pengguna X menulis, “Tidak ada investor yang dirugikan oleh intervensi ini.” Pengguna lain berkata, “Momen yang sungguh nyata! AI menghadapi kesalahan manusia dengan cara yang paling ironis, dimana para CEO turun tangan untuk membantu robot yang terkepung. Masa depan benar-benar ada di sini, lengkap dengan tantangannya yang tidak dapat diprediksi!
“Ini membuktikan dua hal: Masa depan ‘distopik’ yang ditakuti orang-orang sangatlah membosankan. Sekarang kita tahu berapa banyak insinyur perangkat lunak yang diperlukan untuk menggerakkan mobil AI self-driving,” tulis komentar pengguna ketiga.