Keluarga seorang pejabat senior Planetarium Nehru berusia 51 tahun yang ditabrak oleh kendaraan roda dua yang melaju kencang pada tanggal 26 Juli menyatakan dia mati otak di Rumah Sakit Jaslok dan menyumbangkan organ tubuhnya. Hati, ginjal, mata dan tulangnya disumbangkan untuk transplantasi.
Menurut petugas polisi, donor bernama Srinivasa Rao bekerja di Galeri Seni Planetarium Nehru. Pada tanggal 26 Juli, saat berjalan pulang sepulang kerja, dia ditabrak oleh kendaraan roda dua yang melaju kencang di persimpangan Mela dekat Worli Naka.
“Sekitar pukul 21.30, Rao sedang menyeberang jalan ketika sepeda motor menabraknya,” kata seorang petugas dari kantor polisi Worli. “Karena hujan deras, pengendara motor ngebut dan saat Rao menyeberang jalan, dia mengerem tapi kehilangan kendali. Sepeda tergelincir ke samping sejauh lebih dari 25 meter.
Baik Rao dan pengendaranya, yang diidentifikasi sebagai Krishna Singh (18) dan Samar More (19), terluka parah dan dipindahkan ke Rumah Sakit Nair oleh polisi yang berpatroli.
Putra Rao, Ganesh, berkata, “Setelah perawatan awal di Rumah Sakit Nair, kami memutuskan untuk memindahkan ayah saya ke Rumah Sakit Jaslok, tempat dia dirawat selama beberapa hari.”
Ganesh menambahkan, “Pada hari Senin, detak jantungnya tiba-tiba turun dan dia menjadi tidak responsif. Dia dipasangi ventilator, namun pada hari Rabu, dokter memberi tahu kami bahwa ayah saya mengalami mati otak.
Mengingat Rao sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk menyumbangkan organ tubuhnya jika terjadi kematian mendadak, keluarga memutuskan untuk memenuhi keinginannya. Ganesh mengatakan keinginannya adalah menyumbangkan organ tubuhnya jika terjadi sesuatu yang tiba-tiba.
Keluarga tersebut memberi tahu rumah sakit tentang keputusan untuk menyumbangkan mata, hati, ginjal, dan tulangnya, yang didistribusikan sesuai pedoman negara.
Seorang pejabat mengatakan, “Organ telah disumbangkan kepada lima orang yang berada dalam daftar tunggu untuk transplantasi organ.”
Sementara itu, polisi telah mendaftarkan kasus mengemudi yang gegabah dan sembrono terhadap Singh. Ia juga mengalami luka berat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga belum ditangkap. “Singh tidak memiliki SIM yang sah dan tidak memakai helm, sehingga mengakibatkan cedera kepala parah. Dia tidak sadarkan diri,” kata petugas penyidik.
Polisi sedang menunggu laporan forensik untuk memastikan apakah Singh mengemudi di bawah pengaruh alkohol. More yang menaiki pembonceng, diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis.