Polisi Karnataka menangkap lebih dari 30 orang terkait insiden pelemparan batu saat prosesi Ganesh Chaturthi di kota Davangere pada Kamis malam. Ini adalah bentrokan besar kedua yang tercatat di negara bagian itu selama festival Ganesh Chaturthi, yang pertama terjadi seminggu sebelumnya di Nagamangala di distrik Mandya.

Dua orang, termasuk seorang polisi wanita, terluka akibat pelemparan batu. Bentrokan terjadi antara Jalan Beturu dan Bundaran Aralimara saat salah satu kelompok melontarkan slogan-slogan provokatif.

Perselisihan sebelumnya mengenai pencabutan bendera milik komunitas minoritas lima hari sebelum kejadian diduga memicu ketegangan. Pidato provokatif pemimpin sayap kanan Satish Pujari meningkatkan situasi bergejolak di kota menjelang prosesi, kata polisi.

ADGP (Hukum dan Ketertiban) R Hitendra mengatakan, Polsek Davangere telah mendaftarkan empat FIR terkait kejadian ini. Dari empat, dua adalah sumoto dan dua berdasarkan aduan. Hitendra mengatakan, ujaran provokatif tersebut menjadi penyebab terjadinya peristiwa pelemparan batu dan situasi kini terkendali. Dia mengatakan bahwa rekaman CCTV dan video seluler sedang diperiksa untuk mengidentifikasi para penjahat.

Hitendra mengatakan, pengamanan akan diperketat untuk prosesi selanjutnya yang digelar pada 5 Oktober mendatang.

Penawaran meriah

Selama perayaan Ganesh Chaturthi di Nagamangala pada 11 September, terjadi kerusuhan dan banyak tempat usaha dibakar. Lebih dari 50 orang telah ditangkap sehubungan dengan insiden ini.

Sementara itu, menjelang prosesi yang dijadwalkan berlangsung di Tumkur pada hari Sabtu, polisi telah menulis surat kepada otoritas Universitas Tumkur meminta para mahasiswa untuk menghindari prosesi karena khawatir akan terjadi ketegangan komunal.

Presiden negara bagian BJP B Y Vijayendra menuduh ‘kekuatan anti-Hindu’ melakukan ‘serangan sistematis’ terhadap prosesi tersebut. “Melihat rangkaian insiden tersebut, nampaknya ada konspirasi sistematis untuk menekan kepercayaan dan praktik agama Hindu di negara bagian tersebut,” katanya, seraya menuduh pemerintah negara bagian tersebut menutup mata terhadap insiden tersebut.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link