Ketegangan antara Israel dan Iran telah mencapai titik kritis, dan intelijen Israel memperingatkan bahwa Iran mungkin melancarkan serangan langsung terhadap Israel dalam beberapa hari mendatang.

Hal ini diharapkan sebagai respons terhadap potensi serangan Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan di Teheran pada akhir Juli.

Intelijen, dilaporkan aksio Jurnalis Barak Ravid mengutip dua sumber yang mengindikasikan Iran sedang bersiap untuk bertindak atas perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Perintah tersebut menyerukan agar Israel “dihukum berat” sebagai pembalasan atas kematian Haniyeh. Ali Fadavi, wakil komandan Garda Revolusi Iran, menegaskan bahwa perintah tersebut “jelas dan tidak ambigu” dan akan dilaksanakan “dengan cara terbaik”.

Pembunuhan Haniyeh adalah bagian dari serangkaian pembunuhan yang ditargetkan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk para pemimpin Hizbullah yang berpihak pada Iran dan kelompok lainnya.

Peristiwa-peristiwa ini telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas ketika Israel dan para pesaingnya meningkatkan postur militer mereka.

Baca Juga: | Keuntungan Iran di Timur Tengah: Mengapa Perang dan Pembunuhan Israel Tidak Mencapai Tujuannya

Menanggapi meningkatnya ancaman tersebut, Amerika Serikat mulai mengerahkan pasukan militer tambahan di wilayah tersebut, yang menandakan betapa seriusnya situasi tersebut.

Sementara itu, harga minyak meningkat seiring reaksi pasar internasional terhadap potensi konflik, yang semakin menyoroti dampak internasional dari meningkatnya ketegangan.

Meskipun kekerasan terus berlanjut yang telah merenggut ribuan nyawa di Gaza sejak serangan teror Hamas terhadap Israel sembilan bulan lalu, belum ada kemajuan signifikan menuju resolusi politik.

Sebaliknya, kawasan ini tampak semakin dekat dengan perang yang lebih luas, dengan pasukan yang didukung Iran dilaporkan menyerang pangkalan AS di Irak dan bersiap untuk melakukan serangan lebih lanjut.

Presiden Iran Masoud Pezheshkian memperjelas hal ini dalam percakapannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Iran tidak akan tinggal diam dalam menghadapi apa yang mereka anggap sebagai agresi.

(dengan masukan dari Reuters)



Source link