Kondom adalah salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk mengurangi risiko Infeksi Menular Seksual (IMS). Mereka bertindak sebagai penghalang fisik, mencegah kontak langsung dengan kulit yang dapat menularkan cairan tubuh dan infeksi.

Meskipun kondom secara signifikan mengurangi risiko banyak IMS, kondom tidak 100% efektif dalam mencegah semua infeksi, kata Dr Sadhan Singhal Vishnoi, Konsultan Senior, Obstetri dan Ginekologi, Cloudnine Group of Hospitals, Punjabi Bagh, New Delhi.

Inilah beberapa alasan mengapa kondom tidak digunakan Metode yang benar-benar terbukti untuk melindungi terhadap IMS:

1. Perlindungan tidak lengkap

Kondom hanya menutupi penis saja, sehingga bagian kemaluan lainnya tetap terbuka. Banyak IMS, seperti herpes, human papillomavirus (HPV), dan sifilis, dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit di area yang tidak terjangkau kondom. Oleh karena itu, meskipun penggunaan kondom terus-menerus, risiko tertular infeksi ini masih tetap ada.

2. Kondom rusak atau selip

Kondom terkadang rusak atau tergelincir saat berhubungan intim, sehingga mengurangi efektivitasnya. Penggunaan yang tidak tepat, tidak menyisakan ruang yang cukup pada ujungnya, atau menggunakan pelumas berbahan dasar minyak pada kondom lateks dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan.

Penawaran meriah

3. Infeksi jamur

Meskipun kondom dapat mengurangi penularan infeksi jamur dengan membatasi kontak, kondom tidak memberikan perlindungan menyeluruh. Infeksi jamur, seperti infeksi jamur, dapat memengaruhi area di mana kondom menjadi penghalang, sehingga menyebabkan penularan bahkan saat menggunakan kondom.

Seks Memahami keterbatasannya dan melakukan tindakan perlindungan tambahan, seperti pemeriksaan rutin dan praktik kebersihan yang baik, dapat membantu memastikan kesehatan seksual yang lebih baik dan mengurangi risiko infeksi. (Sumber: Freepik)

Bagaimana cara melindungi diri Anda sepenuhnya dari IMS?

Dr Vishnoi menyarankan langkah-langkah ini:

1. Tes IMS rutin

Tes yang sering dilakukan penting bagi orang yang aktif secara seksual, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan. Tes rutin memungkinkan IMS dideteksi dan diobati sejak dini, hal ini penting karena banyak IMS tidak menunjukkan gejala dan tidak terdeteksi tanpa tes.

2. Praktik kebersihan yang baik

Menjaga kebersihan pribadi sangat penting dalam mengurangi risiko infeksi. Termasuk mencuci area genital sebelum dan sesudah melakukan aktivitas seksual serta tidak berbagi barang pribadi seperti handuk atau pakaian dalam.

3. Membatasi pasangan seksual

Mengurangi jumlah pasangan seksual dapat mengurangi risiko IMS secara signifikan. Jika Anda mempunyai banyak pasangan, Kemungkinan bertemu seseorang dengan infeksi sangat tinggi.

4. Vaksinasi

Vaksin tersedia untuk IMS tertentu, seperti HPV dan hepatitis B. Vaksinasi melindungi terhadap infeksi ini dan mengurangi risiko komplikasi.

5. Komunikasi dan saling menguji

Melakukan diskusi terbuka dengan pasangan seksual Anda tentang status dan tes IMS dapat membantu membuat keputusan yang tepat. Saling melakukan pemeriksaan sebelum melakukan aktivitas seksual semakin mengurangi risikonya.

6. Menghubungi penyedia layanan kesehatan

Jika Anda melihat gejala IMS atau mengkhawatirkan kesehatan seksual Anda, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat memberikan saran, tes, dan pilihan pengobatan yang tepat.

Penafian: Artikel ini didasarkan pada domain publik dan/atau informasi dari para ahli yang kami ajak bicara. Selalu konsultasikan dengan praktisi kesehatan Anda sebelum memulai rutinitas apa pun.


📣 Untuk berita gaya hidup lainnya, Klik di sini untuk bergabung dengan saluran WhatsApp kami Dan ikuti kami Instagram



Source link