Kongres oposisi telah menuntut Komisi Pemilihan Umum untuk mencopot Direktur Jenderal Polisi Rashmi Shukla dari jabatannya selama pemungutan suara untuk memastikan pemilihan umum yang “adil dan tidak memihak” di negara bagian tersebut.
Presiden negara bagian Kongres Nana Patole telah menulis surat kepada Komisi Eropa untuk memberhentikan pejabat yang bekerja sama dengan partai yang berkuasa untuk memastikan pemilihan majelis yang adil dan tidak memihak.
“Shukla seharusnya pensiun pada tanggal 30 Juni 2024 setelah mencapai usia pensiun sesuai tanggal lahirnya pada bulan Juni 1964. Namun, yang merupakan pelanggaran langsung terhadap Undang-Undang Polisi Maharashtra, dia diberikan perpanjangan ilegal hingga Januari 2026, masa jabatan Dirjen Negara selama dua tahun atau sampai pensiun, mana yang lebih dulu akan ditentukan jika ada,” kata Patol dalam surat itu.
Pesan yang dikirim ke Shukla tidak mendapat tanggapan apa pun.
Delegasi Kongres bertemu dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum Rajiv Kumar, yang sedang melakukan kunjungan dua hari ke Maharashtra. Delegasi tersebut termasuk sekretaris jenderal negara bagian Kongres Munaf Hakeem dan Dr Ghajanan Desai, yang menyerahkan salinan surat Nana Patole tertanggal 24 September kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum yang menuntut pemecatan Rashmi Shukla.
Berbicara kepada media di Tilak Bhavan, Nana Patole mengatakan pemerintah pimpinan BJP memperpanjang masa jabatan Rashmi Shukla sebanyak dua tahun meski masa jabatannya telah berakhir. “Dia terus membantu pemerintahan yang dipimpin BJP dan pejabat kontroversial dan meragukan seperti itu tidak boleh menjabat selama pemilu. Jika tidak, pemilu tidak akan adil. Kongres telah mengajukan tuntutan ini dan pejabat pemilu telah berjanji untuk mengambil tindakan,” kata Patol.
Partai Kongres menyatakan keberatannya terhadap pusat pemungutan suara di masyarakat swasta dan bersikeras bahwa pemungutan suara harus diadakan di gedung-gedung pemerintah. Selain itu, Formulir 17C, yang berisi data pemungutan suara, harus diserahkan kepada petugas pemungutan suara segera setelah pemungutan suara, kata Munaf Hakeem.