Menuntut permintaan maaf dari Menteri Dalam Negeri Maharashtra dan pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) Devendra Fadnavis atas pernyataannya yang menuduh “pilih jihad” dan “cinta jihad”, Kongres oposisi pada hari Selasa mengatakan pernyataannya sebagai menteri dalam negeri melanggar prinsip kesetaraan konstitusi.

“Devendra Fadnavis adalah menteri dalam negeri yang memberikan hal-hal hebat kepada negara ini seperti Shivaji Maharaj, Shahu Maharaj, Dr. Ambedkar dan Mahatma Phule yang mengajarkan kesetaraan. Argumen seperti jihad cinta dan jihad memilih mempermalukan menteri dalam negeri Maharashtra. Jika ada kasus seperti itu, siapa yang menghentikannya mengambil tindakan,” kata Ketua Kongres Maharashtra Nana Patole.

Patole menuduh Fadnavis harus mendukung wacana agama untuk menutupi kegagalan dan korupsi pemerintah saat ini. “Pernyataan ini dimaksudkan untuk menciptakan ketegangan komunal, namun masyarakat Maharashtra tidak akan menerimanya,” kata pemimpin Kongres tersebut.

Berbicara di sebuah acara di Kolhapur pada hari Senin, Fadnavis berkata, “Satu dekade yang lalu, kami mengira pembicaraan tentang jihad cinta adalah sebuah peristiwa. Kami pikir itu bukan konspirasi. Kami sekarang menyadari bahwa kami telah menerima lebih dari satu lakh pengaduan mengenai perempuan Hindu yang melarikan diri dan menikah dengan lelaki yang berbeda agama.

Pemimpin BJP juga memicu jihad suara dengan mengutip kemenangan kandidat MVA di daerah pemilihan Dhule Lok Sabha karena “pemungutan suara besar-besaran terhadap kandidat BJP di segmen Majelis Pusat Malegaon”. Di lima daerah pemilihan lainnya, kandidat BJP memimpin dengan 1,90 lakh suara. Namun di daerah pemilihan Malegaon Tengah saja, calon MVA memperoleh 1,94 lakh suara.

Penawaran meriah

Sekretaris Jenderal Kongres Maharashtra Sachin Sawant mengecam Fadnavis dengan mengatakan bahwa Konstitusi memberi setiap warga negara India hak untuk memilih. “Pernyataan Fadnavis bukan hanya penghinaan terhadap Konstitusi tetapi juga penghinaan terhadap sumpah yang diambil untuk menduduki jabatan konstitusi. Dia harus introspeksi mengapa umat Islam tidak memilih BJP,” kata Sawant.

Sementara itu, Kongres telah menuntut penyelidikan atas kenaikan biaya jalan terowongan Thane-Borivali dari Rs14,000 crore menjadi Rs18,000 crore. Pemimpin Oposisi Vijay Wadettiwar juga meminta CIDCO untuk Bendungan Kondane membayar Rs. Tender senilai 1.400 crore dikecam pemerintah dengan tuduhan bahwa tender tersebut difokuskan pada kontraktor tertentu.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link