Dalam mimpi buruk keamanan besar yang terjadi, tiga konser Taylor Swift di Wina telah dibatalkan setelah penyelenggara mengonfirmasi bahwa serangan telah direncanakan, kata penyelenggara, Rabu.
Kanselir Austria Karl Neuhammer mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Tragedi dapat dicegah.” DSN (Direktorat Keamanan dan Intelijen) Austria membunyikan alarm.
Dalam postingan di X, Rektor Nehhammer berkata, “Berkat kerja sama intens DSN yang baru dibentuk dengan polisi dan dinas luar negeri kami, ancaman dapat diidentifikasi sejak dini, diberantas, dan tragedi dapat dicegah.”
Pembatalan konser Taylor Swift oleh pihak penyelenggara merupakan kekecewaan besar bagi seluruh penggemar di Austria. Situasi seputar serangan teroris yang direncanakan di Wina sangatlah serius. Terima kasih atas kerja sama yang erat dari polisi kami dan DSN yang baru dibentuk…
— Karl Nehammer (@karlnehammer) 7 Agustus 2024
Polisi Austria pada hari Rabu menangkap dua pria yang dituduh merencanakan serangan teror di konser, Direktur Jenderal Keamanan Publik Franz Ruf mengatakan dalam sebuah pernyataan pada konferensi pers pada hari Rabu.
Penyelenggara konser Taylor Swift mendatang di Austria mengatakan bahwa semua pemesanan akan dikembalikan secara otomatis.
Barracuda.music, dalam sebuah postingan di Instagram, mengatakan, “Dengan pejabat pemerintah mengonfirmasi rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga jadwal pertunjukan demi keselamatan semua orang.”
Ruf mengungkapkan sebagian identitas tersangka dan mengatakan tersangka adalah warga negara Austria dan telah berjanji setia kepada ISIS.
“Selama penyelidikan kami, kami mengidentifikasi tindakan persiapan dan menemukan bahwa tersangka berusia 19 tahun memiliki fokus khusus pada konser Taylor Swift di Wina,” kata Roof dalam konferensi pers.
Konser Taylor Swift dijadwalkan berlangsung di Wina dari Kamis hingga Sabtu, dan polisi memperkirakan sekitar 65.000 orang akan hadir, tetapi 15.000 orang berada di luar stadion.
(Dengan masukan dari Reuters)