Amerika Serikat memimpin upaya diplomatik baru untuk mewujudkan gencatan senjata di Timur Tengah yang dapat mengakhiri perang Israel-Gaza dan Israel-Hizbullah.

Upaya tersebut menghubungkan dua konflik terpisah di kawasan Timur Tengah dan rinciannya sedang dibahas di sela-sela Majelis Umum PBB, menurut sebuah laporan. Reuters.

Presiden AS Joe Biden dan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron sedang mendiskusikan kemungkinan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan di Timur Tengah, kata Gedung Putih. Tiga pejabat Israel mengatakan tidak ada kemajuan dalam pembicaraan dengan negara Barat.

Sementara itu, panglima militer Israel, Letjen Herzi Halevi, mengatakan militer Israel mendapatkan momentum dan dapat menambahkan invasi darat ke Lebanon ke dalam perluasan kampanyenya melawan Hizbullah.

Kesepakatan tersebut, yang didukung oleh AS, terjadi setelah pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas yang bermarkas di Palestina selama perang melawan Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Kekerasan telah meletus di wilayah tersebut sejak Hamas menyerang komunitas di Israel selatan, menyandera 250 orang dan membunuh 1.200 orang.

Krisis Timur Tengah Hizbullah Biden Israel. Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatieh, terlihat dari kota selatan Marzayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024. (Foto AP)

Serangan tersebut memicu pembalasan Israel yang menewaskan hampir 41.000 orang di Palestina, membuka konflik skala penuh antara kedua negara.

Penawaran meriah

Menurut a Reuters Menurut laporan tersebut, “negosiasi sedang berlangsung di sela-sela Majelis Umum yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi penyelesaian politik di perbatasan Lebanon-Israel dan memperbarui perjanjian penyanderaan di Gaza,” kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Pemerintahan Presiden Biden tidak melakukan apa-apa dalam menengahi gencatan senjata antara faksi-faksi yang bertikai karena hal ini juga bisa menjadi perpisahan besar bagi Joe Biden.



Source link