Menurut data Institut Meteorologi Tropis India di Pune, kualitas udara di Delhi kemungkinan akan memburuk dari kategori ‘sedang’ menjadi ‘buruk’ dalam tiga hari ke depan.
Saat ini, Indeks Kualitas Udara (AQI) di New Delhi berada pada angka 174, yang berada di bawah kisaran ‘sedang’. Langit juga diperkirakan akan cerah hari ini.
Menurut data aqi.in, konsentrasi PM2.5 di New Delhi saat ini adalah 61 µg/m³. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan ambang batas rata-rata maksimum 24 jam sebesar 15 µg/m³ untuk PM2.5, yang berarti tingkat saat ini melebihi batas yang direkomendasikan sebanyak 2,44 kali. Partikel PM2.5 dan PM10 menjadi penyebab utama berkurangnya kapasitas paru-paru.
Sebaliknya, kualitas udara di Mumbai diperkirakan berada dalam kategori ‘memuaskan’ pada tanggal 2 Oktober hingga 4 Oktober.
Delhi mengalami masalah kualitas udara sepanjang tahun, terutama di musim dingin ketika kondisinya memburuk. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk pembakaran tanaman oleh petani di negara-negara tetangga, emisi dari kendaraan dan industri, kecepatan angin yang rendah dan penggunaan petasan selama festival.
Menteri Lingkungan Hidup Delhi Gopal Roy menanggapinya dengan meluncurkan ‘Ruang Perang Hijau’ 24/7 untuk memantau polusi udara.
Komisi Manajemen Kualitas Udara (CAQM) di Wilayah Ibu Kota Nasional telah mengerahkan pasukan terbang dari Badan Pengendalian Pencemaran Pusat (CPCB) untuk mencegah rasa terbakar di perut selama musim panen dan seterusnya. Tim akan mengunjungi distrik hotspot di Punjab dan Haryana mulai 1 Oktober hingga 30 November.
Menurut laporan organisasi pemantau kualitas udara Swiss, IQAir, Delhi adalah ibu kota paling tercemar di dunia tahun lalu dan kota paling tercemar ketiga di India dalam hal tingkat PM2,5.