Karyawan dan perusahaan di India menunjukkan tingkat kepuasan tertinggi terhadap lingkungan kerja hybrid, meskipun karyawan India menghabiskan lebih sedikit waktu di meja mereka di tempat kerja, ungkap laporan Global Workplace Insights terbaru dari perusahaan pembuat tempat kerja Unispace.
Berdasarkan data yang diungkapkan dalam laporan bertajuk ‘Dari Kendala Menuju Ketahanan’ sebagai bagian dari Wawasan Tempat Kerja Global Unispace 2024-25, 97 persen karyawan yang disurvei dan 98 persen pengusaha di India menyatakan kepuasan mereka terhadap pengaturan kerja hybrid. Rata-rata global adalah 87 persen pekerja dan 95 persen pemberi kerja.
Hal ini menandai perubahan signifikan dari angka tahun lalu, dimana pekerja di India lebih bersedia menerima pemotongan gaji untuk bekerja dari rumah dibandingkan di negara lain di seluruh dunia, dan hampir sepertiga (31 persen) menunjukkan hal yang sama. Angka tersebut sudah mencapai hampir dua kali lipat rata-rata global sebesar 16 persen.
Meskipun kolaborasi tatap muka merupakan faktor utama di balik pilihan karyawan untuk datang ke kantor, faktanya, karyawan di seluruh dunia melaporkan bahwa mereka menghabiskan 64 persen waktu mereka di kantor di meja kerja mereka. Menariknya, pekerja di India dengan rata-rata waktu yang dilaporkan sebesar 50 persen menghabiskan lebih sedikit waktu di meja mereka saat bekerja dari kantor.
Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan bahwa 96 persen pengusaha di India percaya bahwa tempat kerja mereka dapat menjadikan karyawannya inovatif pada tahun 2023, angka ini akan turun menjadi 85 persen pada tahun 2024.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pekerja di India paling terhambat oleh masalah kebisingan atau suhu dan kualitas udara sehingga mereka tidak dapat bekerja secara produktif di tempat kerja. Tantangan tambahan yang dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental adalah menyediakan waktu untuk berolahraga atau tetap aktif selama hari kerja.