Laporan terbaru dari LocalCircles, platform media sosial komunitas terkemuka, mengungkapkan ketidakpuasan yang meluas terhadap layanan ride-hailing yang populer di kalangan pengguna taksi Bengaluru. Survei tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen konsumen telah menyatakan keprihatinannya atas pembatalan perjalanan dan kenaikan tarif yang dilakukan oleh agregator besar seperti Ola dan Uber.
Berdasarkan umpan balik pengguna yang dikumpulkan selama delapan bulan terakhir, laporan tersebut menyoroti bahwa 85 persen pengguna Uber pernah mengalami masalah seperti pengemudi membatalkan perjalanan, menggunakan ponsel saat mengemudi, dan pengisian daya yang berlebihan.
Demikian pula, 93 persen pengguna Ola melaporkan kendaraan yang tidak bersih, pengemudi berbicara di ponsel selama perjalanan, dan kenaikan harga sebagai keluhan utama mereka.
Survei yang berupaya memahami persepsi penduduk Bengaluru tentang Uber, Ola, dan BlueSmart ini mendapat lebih dari 10.000 tanggapan. Rincian demografi responden adalah 59 persen laki-laki dan 41 persen perempuan. Sepanjang tahun ini, banyak penumpang Uber menggunakan media sosial untuk menyuarakan keluhan mereka mengenai tagihan listrik yang berlebihan dan tidak berfungsinya AC, yang seringkali memicu perdebatan sengit dengan pengemudi.
Survei tersebut mengungkapkan bahwa 69 persen pengguna Uber menganggap pengemudi yang menggunakan ponsel sebagai sebuah masalah, 54 persen mengatakan tarifnya terlalu mahal dan 46 persen menyatakan frustrasi atas pembatalan perjalanan. Selain itu, 38 persen responden menyebut kendaraan tidak sehat.
Namun survei tersebut juga menyoroti beberapa aspek positif dari layanan Uber. Mayoritas, 62 persen, menghargai kemudahan dan ketersediaan pemesanan, sementara 38 persen menganggap pengemudi bersikap sopan. Selain itu, 23 persen responden merasa puas dengan kebersihan mobil.
Di sisi lain, 78 persen pelanggan Ola mengeluhkan lonjakan harga, 62 persen menyebutkan pembatalan perjalanan, dan 54 persen menganggap pengemudi tidak sopan. Selain itu, 47 persen responden merasa layanan pelanggan tidak responsif dan 23 persen menyatakan kekhawatiran terhadap keselamatan pengemudi.
BlueSmart, pendatang baru di pasar layanan ride-hailing di Bengaluru, juga menghadapi kritik dari para penggunanya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 61 persen pelanggan BluSmart pernah mengalami satu atau lebih masalah dalam satu tahun terakhir, dengan pengemudi berbicara melalui telepon seluler, sikap kasar dan layanan pelanggan yang tidak responsif menjadi keluhan yang paling umum.
Selain itu, banyak pelanggan melaporkan bahwa pengemudi BluSmart sering kali datang lebih awal dari jadwal dan menelepon pelanggan berulang kali, sehingga merepotkan pelanggan.
Permasalahan lainnya adalah harus memesan rental dibandingkan transportasi langsung, yang menurut 21 persen responden terlalu mahal.