Ledakan truk tangki bahan bakar di semenanjung selatan Haiti pada hari Sabtu menewaskan sedikitnya 16 orang dan menyebabkan 40 lainnya mengalami luka bakar parah, kata para pejabat. Insiden itu terjadi pada pagi hari di dekat Miragone di divisi Nippes.
Perdana Menteri Haiti Gary Conille mengatakan, “Tim darurat bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang terluka parah.” Dalam pembaruan media sosialnya, dia mengatakan dalam sebuah laporan, “Pemerintah menyatakan solidaritas terhadap semua korban dan keluarga mereka.” Reuters.
Para pejabat melaporkan bahwa 16 orang yang tewas terbakar seluruhnya dan tidak dapat dikenali. Seorang saksi, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan kejadian tersebut, mengatakan bahwa tangki bensin truk telah ditusuk oleh kendaraan lain, sehingga terjadi penumpukan bahan bakar yang tumpah. “Orangnya banyak. Yang paling dekat dengan truk hancur total,” jelas saksi dalam video wawancara dengan media Echo Haiti.
Pengiriman bahan bakar ke Miragonne menjadi semakin sulit dalam beberapa pekan terakhir karena geng-geng menguasai jalan raya di sekitar ibu kota, Port-au-Prince. Kekerasan geng telah memperburuk krisis kemanusiaan yang ditandai dengan perpindahan massal, kekerasan seksual, perekrutan anak-anak, dan kelaparan yang meluas, sehingga memicu keadaan darurat nasional.
Badan Perlindungan Sipil Haiti mengidentifikasi tiga orang yang mengalami luka bakar parah sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Les Cayes: seorang pria berusia 31 tahun dan dua pria berusia 23 tahun dengan luka bakar hingga 89% di sekujur tubuh mereka. Dua diantaranya mengalami luka bakar tingkat dua.
Kejadian serupa terjadi di Cap-Haitien pada tahun 2021, ketika sedikitnya 60 orang tewas akibat ledakan yang terjadi saat mencoba mengambil bahan bakar dari truk tanker.
(dengan masukan dari Reuters)