Dua belas hari setelah kepala sekolah dituduh membunuh seorang siswa berusia enam tahun di sebuah sekolah negeri di distrik Dahod, Gujarat, polisi distrik mengajukan surat tuntutan setebal 1.700 halaman yang “memecahkan rekor” ke pengadilan setempat yang didukung oleh “bukti ilmiah yang kuat” . kata Menteri Dalam Negeri Gujarat Harsh Sanghvi.

Pemerintah negara bagian juga memutuskan untuk “mempercepat” kasus ini dan menunjuk Jaksa Umum Khusus Amit Nair. “Kami berharap persidangan akan dimulai sesegera mungkin,” kata Nair Ekspres India.

Dalam pernyataan yang diatribusikan kepada Sanghvi pada hari Kamis, pemerintah negara bagian mengatakan dengan menggunakan teknologi ilmiah, polisi distrik Dahod telah menyiapkan surat dakwaan dengan 150 saksi dalam kasus tersebut.

“Meskipun ada upaya untuk mencuci mobil untuk menghilangkan bukti, namun tidak berhasil dan tes mengkonfirmasi hal yang sama… Toksikologi forensik dan spektrografi suara forensik digunakan untuk mengumpulkan bukti berupa rekaman telepon atas ancaman yang dilakukan oleh terdakwa. Seorang saksi tersedia,” catatan rilis.

“Lembar dakwaan mencakup bukti digital, analisis DNA forensik, dan analisis biologis forensik… Aspek unik dari hal ini adalah bahwa analisis ini dapat mengidentifikasi jaringan terkecil sekalipun dari jaringan epitel kulit dan bagian pribadi tubuh. Untuk tes DNA pada orang-orang yang dicurigai untuk membenarkan kesalahan terdakwa dalam kejahatan tersebut. Bukti tertentu dari kontak fisik (dengan korban) yang ditemukan menggunakan teknik ini memainkan peran penting dalam membuktikan kesalahan terdakwa,” bunyinya.

Penawaran meriah

Sanghvi mengatakan penyelidikan juga mencakup pembuatan profil TKP dengan drone dan analisis pernyataan forensik untuk menentukan “bagaimana kejahatan itu dilakukan”. Polisi juga merekam video jalan tempat terjadinya kejadian tersebut. Menteri Dalam Negeri mencatat bahwa kimia forensik, analisis kendaraan forensik, toksikologi forensik, dan spektrografi suara forensik juga digunakan dalam penyelidikan kasus tersebut.

“Tes dilakukan dengan kimia forensik untuk menentukan apakah korban diracun atau tidak, sedangkan analisis kendaraan forensik digunakan untuk mengumpulkan bukti dari mobil yang digunakan dalam kejahatan… Dalam kasus seperti ini ketika saksi tidak tersedia, bukti forensik dan ilmiah berperan peran penting dalam penyelidikan,” katanya seperti dikutip.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link