Menganggap tanah longsor di Wayanad di Kerala sebagai “pembuka mata” bagi Goa, Ketua Menteri Pramod Sawant pada hari Kamis mengatakan berbagai departemen telah “diinstruksikan” untuk tidak “menyentuh” ​​​​daerah sensitif secara ekologis yang rentan terhadap insiden semacam itu.

Dalam perdebatan di Majelis pada hari Kamis mengenai pembangunan berlebihan di kawasan yang sensitif secara ekologis, Sawant mengatakan bahwa keberlanjutan kawasan tersebut tidak dapat dikompromikan. “Sebuah sistem akan dikembangkan untuk melaporkan dan memantau erosi bukit di negara bagian tersebut.”

Ketua Menteri berbicara dalam perdebatan tentang mosi pemanggilan yang digerakkan oleh Pemimpin Oposisi Goa Yuri Alemao, MLA Partai Revolusioner Gons Viresh Borkar dan BJP MLA Ganesh Gankar. Mosi tersebut menandai kekhawatiran bahwa “pembangunan yang tidak terencana dan berlebihan” di kawasan ramah lingkungan di Goa, termasuk Dharbandora di Ghats Barat, dapat menyebabkan tanah longsor seperti yang terjadi di Wayanad.

Mengutip studi sebelumnya tentang tanah longsor, Sawant mengatakan: “Kami telah mengidentifikasi empat titik api tanah longsor di Goa, yaitu dataran tinggi di timur laut dan timur negara bagian tersebut, serta di dataran rendah di barat dan barat daya. Penyebab utama terjadinya tanah longsor di Goa adalah curah hujan yang tinggi, ketidakstabilan lereng dan faktor geologi. Analisis terhadap penyebab tanah longsor menunjukkan bahwa tanah longsor yang dipicu oleh curah hujan adalah yang paling sering terjadi.

AAP MLA Venji Vigas menyatakan erosi bukit merajalela di banyak wilayah negara bagian. “Apakah ada check and balances apalagi jika izin penebangan diberikan secara tidak sah? Bagaimana kita bisa mengurangi tanah longsor? Akankah kita berhenti membangun hotel dan rumah dengan menebang bukit? Apakah pemerintah punya rencana?

Penawaran meriah

Menanggapi seruan Menteri Pendapatan Negara Atanasio Manserrat, informasi dari Departemen Perencanaan Kota dan Pedesaan mengatakan, “Pembangunan tidak diperbolehkan di daerah sensitif lingkungan seperti daerah perbukitan dengan kemiringan lebih dari 25 persen dan sawah rendah. Tanah Khazan, lahan hutan, hutan bakau”.

“Kapanpun pembangunan infrastruktur harus dilakukan melalui kawasan ini, pembangunan tersebut harus dilakukan hanya setelah mendapat izin yang diperlukan dari otoritas terkait yang mampu mempertimbangkan pro dan kontra,” katanya.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link