10 Cookie-Joe MLA dari Manipur, yang tidak hadir dalam sesi Majelis, menulis surat kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah pada hari Jumat untuk meminta intervensi mereka untuk mencegah Assam Rifles (AR) digantikan oleh Pasukan Polisi Cadangan Pusat . (CRPF) di wilayah sensitif di negara yang dilanda konflik tersebut.
Perkembangan ini terjadi di tengah tentangan kuat dari komunitas Kuki-Jo atas laporan yang menyatakan rencana Pusat untuk mengganti dua batalyon Assam Rifles yang ditempatkan di Kangwai dan Kangpokpi oleh CRPF.
MLA menyatakan keprihatinannya dalam surat tersebut bahwa menghapus Assam Rifles dan menggantinya dengan pasukan yang tidak terbiasa dengan medan lokal dan dinamika komunitas akan meningkatkan kekerasan.
MLA menuduh bahwa usulan rencana penggantian AR adalah hasil tekanan dari unsur-unsur yang “bias secara agama” di negara bagian tersebut. AR) berdiri tegak untuk melakukan servis”.
Menggambarkan AR sebagai kekuatan netral terbaik yang pernah ada, MLA mengatakan, “Penting untuk disebutkan bahwa layanan Assam Rifles yang tidak memihak di wilayah perbatasan telah berperan penting dalam mencegah peningkatan kekerasan hingga saat ini. Sejauh ini peran AR dalam menjaga hukum dan ketertiban masih bersifat netral.
Sepuluh MLA menggambarkan langkah tersebut sebagai “desain penuh dosa” untuk mempercepat kampanye pembersihan etnis yang dilakukan oleh Mayoritas Mayite terhadap komunitas Kuki-Jo.
MLA menyatakan bahwa kehadiran Assam Rifles yang gigih dan tidak memihak mutlak diperlukan pada tahap ini untuk mempertahankan status quo, terutama untuk pemisahan komunitas Meitei dan Kuki-Jo di zona penyangga.
“Sangat disarankan bahwa dalam situasi saat ini, batalyon ke-9 dan ke-22 harus dipindahkan secara eksklusif jika terjadi AR, yang dapat digantikan oleh batalyon Assam Rifles lainnya. Oleh karena itu, kami dengan sungguh-sungguh meminta intervensi Anda untuk menarik atau memperbaiki keputusan tersebut demi kepentingan keadilan dan keadilan dalam segala hal,” bunyi surat tersebut.
Joe United juga menulis surat serupa kepada Perdana Menteri yang menentang penggantian Assam Rifles dari wilayah sensitif negara bagian.
Badan tersebut mengatakan dalam suratnya bahwa penyerahan Assam Rifles pada tahap ini akan merusak integritas pasukan dan juga kepercayaan rakyat kita terhadap pemerintah pusat. Hal ini dapat mengganggu gencatan senjata yang rapuh di sepanjang zona penyangga dan menyebabkan letusan dahsyat.
Ia menambahkan, “Kami berdoa semoga kantor baik Anda akan memperhatikan permintaan kami sehingga keputusan yang tepat dapat diambil dan bermanfaat bagi seluruh negara.”