Mantan Wakil Ketua Menteri Delhi Manish Sisodia akan keluar dari penjara setelah 17 bulan penjara karena Mahkamah Agung pada hari Jumat memberikan jaminan dalam kasus kebijakan cukai.
Dua hakim yang terdiri dari Hakim BR Gavai dan KV Viswanathan mendengarkan kasus tersebut setelah Sisodia mengajukan banding ke Mahkamah Agung pada bulan Oktober 2023, dengan alasan bahwa meskipun ada jaminan dari Direktorat Penegakan Hukum (ED), Biro Investigasi Pusat (CBI), penyelidikan belum dilakukan. dimulai. Ini akan selesai dalam waktu enam hingga delapan bulan.
‘Tes rangkap tiga’ PMLA tidak berlaku mengingat hukuman penjara selama 17 bulan dan penundaan persidangan terhadap mantan Wakil Ketua Menteri Delhi Manish Sisodia. Berdasarkan pengalaman kami, pengadilan dan pengadilan tinggi tampaknya bermain aman dalam memberikan jaminan,” kata pengadilan tertinggi.
Dikatakan bahwa pihaknya tidak menemukan kesalahan apa pun dalam perintah pengadilan atau Pengadilan Tinggi dalam mempertimbangkan pokok-pokok kasus tersebut, namun memberikan jaminan kepada Sisodia karena persidangannya kemungkinan besar tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Menanggapi keputusan tersebut, anggota parlemen AAP Rajya Sabha dan pemimpin senior Sanjay Singh menggambarkannya sebagai “kemenangan kebenaran”. “Seperti yang saya katakan tadi, tidak ada kebenaran/bukti dalam kasus ini. Para pemimpin kami dipenjarakan secara paksa. Manish Sisodia dipenjara selama 17 bulan… Saya berterima kasih kepada Mahkamah Agung karena telah memberi kami keadilan dan keputusan yang mendukung AAP dan setiap pekerja bersemangat. Saya berdoa kepada Tuhan agar Arvind Kejriwal dan Satyendra Jain juga segera keluar dari penjara,’ tambahnya.
Pemimpin partai Raghav Chadha mengatakan: “Seluruh bangsa senang bahwa Manish Sisodia, pahlawan revolusi pendidikan di Delhi, mendapat jaminan. Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Yang Mulia Mahkamah Agung. Manish Ji ditahan di penjara selama 530 hari. Kejahatannya adalah memberikan masa depan yang lebih baik kepada anak-anak miskin.
Sisodia ditangkap ED dan CBI masing-masing pada 26 Februari 2023 dan 9 Maret 2023 dengan tuduhan memberikan suap kepada penjual minuman keras. Tuduhan yang diajukan oleh ED berada di bawah Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang, 2002 (PMLA), yang memuat persyaratan jaminan terbatas berdasarkan Bagian 45 Undang-undang tersebut.
Berdasarkan PMLA, beban pembuktian dibalik dan terdakwa harus menunjukkan secara prima facie (pada nilai nominal) bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran dan tidak mungkin melakukan pelanggaran apa pun selama berada dalam jaminan. Selain itu, CBI juga mendakwa Sisodia menerima suap berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Korupsi tahun 1988.