Protes meletus di luar gerbang perguruan tinggi pada hari Sabtu, sehari setelah dua siswi Saradamani Mahila Mahavidyapith di distrik Bankura, Benggala Barat, diminta meninggalkan kelas mereka karena diduga ikut serta dalam protes mencari keadilan dalam kasus pembunuhan pemerkosaan dokter di Kolkata. Profesor meminta mereka untuk “jangan kembali”. Profesor, Shyamal Santra, mantan Menteri Kongres Trinamool.

Pada hari Jumat, Santra meminta mahasiswa geografi semester lima Deepika Mondol dan Aparna Mondol untuk keluar kelas. Mandolu adalah bagian dari protes pada hari Rabu terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter junior di RG Kar Medical College and Hospital bulan lalu.

“Pada tanggal 18 September, kami mengadakan protes melukis jalanan di luar kampus. Kemarin pas dia (Santra) masuk kelas, dia minta kami keluar karena kami protes. Mereka bertanya apakah protes kami salah. Dia terus mengatakan kepada kami bahwa kami tidak bisa duduk di kelas karena kami protes. Kami terkejut ketika dia menyuruh kami keluar dan tidak kembali lagi,” kata Deepika kepada media.

“Dia bilang dia telah menskors kami dan akan memberi tahu kami kapan kami bisa menghadiri kelas. Kami tidak melakukan kesalahan apa pun. Kami hanya bagian dari protes terhadap Pemerkosaan dan pembunuhan yang keji terhadap Dr Di dalam rumah sakit pemerintah. Kami tidak tahu kesalahan apa yang kami lakukan,’ kata Deepika.

Santra, kepala departemen geografi di perguruan tinggi tersebut, membela keputusannya. “Kami juga memprotes keadilan. Kedua gadis ini mengumpulkan uang dari mahasiswa untuk mengorganisir protes. Mereka tergabung dalam partai politik (Pusat Persatuan Sosialis India (Komunis)). Keluhan diterima dari mahasiswa lain bahwa mereka meminta langganan protes. Itu tidak bisa diterima, jadi saya suruh mereka keluar dan tidak mengikuti kelas,” kata Santra kepada media.

Penawaran meriah

“Ada 250 mahasiswa di departemen kami. Saya memastikan bahwa ada suasana yang tepat di kelas. Saya memastikan tidak ada politik di kelas. Mereka mengambil uang dan memaksa siswa lain untuk ikut protes,” tambah Santra.

Debabrata Mukherjee, dosen penanggung jawab perguruan tinggi tersebut mengatakan kepada media, “Para mahasiswa menyampaikan masalah ini kepada saya. Saya akan mengatur pertemuan dan menyelesaikan masalah ini. Hanya itu yang bisa saya katakan. Mukherjee mengatakan para mahasiswa telah meminta izin untuk melakukan protes pada hari Rabu. “Saya bilang kepada mereka bahwa saya tidak akan diizinkan masuk kampus. Kemudian mereka melakukan protes di luar kampus,” kata Mukherjee.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link