Pada Olimpiade Catur Budapest, tim-tim India menegaskan kembali apa yang telah disaksikan seluruh dunia selama beberapa waktu terakhir: generasi emas catur telah berkembang pesat di negara asal olahraga ini. Selain meraih medali emas di kategori terbuka dan nomor putri, tim catur India juga mengantongi empat medali emas individu untuk Gukesh D, Arjun Erigaisi, Divya Deshmukh, dan Vantika Agarwal. Meski tim putri bangkit dari kekalahan dan hasil imbang di tengah, tim India begitu dominan di kategori terbuka sehingga dari 44 pertandingan yang mereka mainkan di turnamen tersebut, mereka hanya kalah satu kali. Kedua tim didukung oleh kombinasi para veteran yang tangguh dalam pertempuran seperti Harikrishna dan Harika Dronavalli serta para pemain yang dipandang sebagai masa depan catur.
Selalu ada bakat dalam catur India. Namun banyak faktor yang berkontribusi terhadap perolehan medali ini. Salah satu alasan penting di balik booming catur ini adalah revolusi teknologi, di mana akses terhadap mesin catur, perangkat lunak, dan pelatihan yang baik menjadi lebih mudah diakses oleh siapa saja, bahkan mereka yang berada di kota-kota Tier II dan Tier III. Inilah alasan mengapa pemain seperti Divya Deshmukh (Nagpur) dan Arjun Erigaisi (Warangal) mendapat pembinaan berkualitas sejak dini. Teknologi berarti pemain seperti Pragnananda dapat bekerja di bawah bimbingan maestro Rusia Peter Svidler atau Gukesh dapat berlatih bersama Grzegorz Gajewski dari Polandia tanpa harus bepergian ke luar negeri setiap beberapa bulan. Faktor lain yang membantu kebangkitan pesat generasi saat ini adalah keterampilan yang diperoleh dari grandmaster generasi sebelumnya seperti Gukesh, Prag, Arjun dan Vaishali di usia yang sangat muda seperti RB Ramesh, Sandeepan Chanda, Srinath Narayanan dan Abhijit Kunte. Selain itu, para bintang catur di negara ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak: orang tua lebih bersedia membiarkan anak-anak mereka bermain catur, sponsor swasta mengucurkan dana, dan sekolah serta perguruan tinggi juga lebih bermurah hati terhadap anak-anak yang bermain catur. Pekerjaan utama Belum lagi semakin besarnya dukungan pemerintah terhadap pecatur.
Kisah sukses Olimpiade terjadi di tahun yang telah menyaksikan kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi India, baik di ajang elit seperti Kandidat, di mana Gukesh yang berusia 17 tahun menjadi pemain termuda di dunia yang lolos ke Kejuaraan Dunia dan Catur Norwegia. . Arjun Erigaisi kini masuk dalam 5 real estate teratas dunia dalam daftar peringkat dunia. Tahun ini akan menjadi lebih baik lagi jika Gukesh berhasil menjadi juara dunia di usia 18 tahun. Entah itu terjadi atau tidak, masa depan catur terlihat semakin seperti India.