Rapat Kabinet Maharashtra pada Kamis sore menyaksikan adegan kacau karena pemerintah tidak dapat menyetujui sebagian besar proposalnya, tanpa perdebatan, dan para menteri bahkan tidak mendapat kesempatan untuk membaca dokumen. Dilaporkan sekitar 50 proposal disetujui dalam pertemuan ini.
“Sebelum sekretaris membacakan proposal, sudah disetujui. Maklum masih ada program yang dijadwalkan, tapi setidaknya para menteri harus diberi kesempatan membaca usulan tersebut,” ungkap seorang menteri senior yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Wakil Ketua Menteri dan Menteri Keuangan Ajit Pawar dan Menteri Olahraga Sanjay Bansode tiba-tiba mengundurkan diri pada rapat kabinet keempat dalam tiga minggu terakhir. Pawar memimpin rapat umum petani di Ahmedpur di Latur dan Bansode dari Latur.
“Tidak ada waktu untuk berdebat atau berdebat mengenai usulan apa pun karena setiap berkas bergerak secepat kilat,” kata seorang pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Menjelang pemilihan Majelis Maharashtra, Model Kode Etik ini mungkin akan segera berlaku. Perkembangan ini terjadi bahkan ketika keadaan tidak berjalan baik di antara sekutu Mahayuti di negara bagian tersebut (BJP, Ketua Menteri Shiv Sena yang dipimpin Eknath Shinde, dan Partai Kongres Nasionalis yang dipimpin Ajit Pawar).
Kementerian keuangan yang dipimpin Ajit Pawar telah memberikan komentar negatif terhadap beberapa usulan kabinet yang mencari dana atau jaminan pinjaman dari pemerintah negara bagian. Kabinet pada beberapa kesempatan menolak komentar tersebut dan mengeluarkan keputusan.
Sumber resmi mengatakan ketegangan juga terlihat antara mitra aliansi dalam rapat kabinet. “Ketiganya tidak membahas apa pun di kabinet atau berbicara satu sama lain. Ketegangannya bisa dirasakan,” kata pejabat itu.
Dalam sebulan, kabinet Maharashtra mengambil sekitar 165 keputusan. “Keputusan hanya bisa dilaksanakan jika dana tersedia. Departemen Keuangan menyebutkan meningkatnya defisit fiskal dalam setiap usulan kabinet dan berbagai skema yang diumumkan telah memberikan tekanan keuangan pada keuangan negara. Namun pada akhirnya, kabinet adalah yang tertinggi dan dapat mengesampingkan apa yang dikatakan oleh pemerintah,” kata seorang pejabat IAS yang menghadiri rapat kabinet.
Kini dalam banyak rapat, agenda resmi kabinet yang dibagikan sehari sebelum rapat tidak menyebutkan seluruh usulan yang akan diajukan keesokan harinya. “Agenda resmi hanya mencantumkan lima hingga enam proposal. Kalau kita datang ke rapat kabinet, kita akan mengambil lebih dari 40 sampai 50 keputusan. Sejujurnya, sulit untuk mengatakan secara pasti berapa banyak keputusan yang diambil pada hari Kamis. Sudah mencapai 50,” kata menteri lainnya.
Pejabat kantor Ketua Menteri tidak menanggapi hal ini.
Klik di sini untuk Update Langsung Hasil Pemilu Majelis Haryana dan JK