Mengingat meningkatnya permintaan akan data pasar tenaga kerja yang lebih sering, Kementerian Statistik dan Implementasi Program (MoSPI) akan merilis Survei Angkatan Kerja Berkala (PLFS) bulanan untuk wilayah pedesaan dan perkotaan mulai bulan Januari tahun depan.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kementerian juga akan merilis data seri sebelumnya, setidaknya untuk 12 bulan sebelumnya, dengan penyesuaian untuk mengakomodasi kesalahan standar yang lebih tinggi agar data dapat dibandingkan dengan seri PLFS bulanan yang baru.
Karena ukuran sampel lebih kecil dibandingkan survei ketenagakerjaan saat ini, kesalahan standar survei bulanan akan sedikit lebih tinggi, kata pejabat tersebut.
“Kami akan memberikan PLFS bulanan ke daerah pedesaan dan perkotaan pada bulan Januari. Kesalahan standar estimasi bulanan tinggi karena jumlah titik sampel sedikit. Bahkan saat ini kami menghitung secara triwulanan dengan merangkum data setiap bulan baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Sekarang kami telah mengubah metodologi untuk menjadikannya representatif setiap bulannya, jika tidak maka akan representatif dalam basis tiga bulan,” kata pejabat tersebut kepada The Indian Express.
Kesalahan standar digunakan untuk mengukur kesalahan pengambilan sampel karena mengukur seberapa akurat rata-rata distribusi pengambilan sampel mewakili rata-rata populasi. Dengan kata sederhana, ini mengacu pada tingkat variasi antara populasi dan sampel populasi yang berbeda.
Kantor Survei Sampel Nasional (NSSO) di bawah MoSPI meluncurkan PLFS pada bulan April 2017. Buletin triwulanan memberikan rincian indikator angkatan kerja seperti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (LFPR), Rasio Populasi Pekerja (WPR), Tingkat Pengangguran (UR). Saat ini, Kementerian SPI menerbitkan data PLFS perdesaan setiap tahun dan data PLFS perkotaan setiap triwulan, serta menggabungkan data perkotaan dan perdesaan setiap tahun dengan laporan tahunan. Survei ketenagakerjaan lainnya seperti survei Pusat Pemantauan Perekonomian India (CMIE) diterbitkan secara mingguan dan bulanan.
Jumlah rumah tangga perkotaan yang disurvei dalam PLFS adalah sekitar 45.000 rumah tangga.
Dengan adanya revisi metode pengambilan sampel untuk data PLFS pada frekuensi bulanan, jumlah sampelnya menjadi lebih sedikit.
Namun, para pejabat berpendapat bahwa meskipun kesalahan standarnya tinggi, angka tersebut lebih rendah dibandingkan tingkat dalam survei ketenagakerjaan lain yang tersedia di pasar. “Error bulanan kami masih lebih rendah dibandingkan pasar. Namun tidak ada yang meragukan soliditas data kami. Idenya adalah untuk membuat data ketenagakerjaan lebih mudah diakses. Standar emasnya masih berupa data triwulanan dan tahunan (PLFS). Namun karena permintaan data bulanan sangat tinggi, kami mendapat peringatan bahwa data tersebut memiliki kesalahan standar yang tinggi,” kata pejabat tersebut.