Musim Barat Daya secara resmi menarik diri dari Delhi pada hari Rabu. Menurut data Departemen Meteorologi India, musim berakhir dengan curah hujan berlebih sebesar 61 persen, dengan total 1.029,9 mm. Nilai ini secara signifikan melebihi nilai rata-rata musiman sebesar 631,2 mm pada pertengahan Agustus.

Meskipun terjadi musim kemarau selama dua belas hari dalam sebulan, kota ini mengalami curah hujan di atas rata-rata pada bulan September. Biasanya tanggal penarikan muson di ibu kota negara adalah tanggal 25 September. Jadi tahun ini penarikannya agak terlambat.

Observatorium Safdarjung yang mewakili kota tersebut mencatat curah hujan sebesar 192,5 mm pada bulan September, 57 persen lebih tinggi dari curah hujan normal sebesar 123,5 mm.

Kualitas udara di ibu kota diperkirakan akan memburuk menjelang musim dingin. Pada hari Selasa, menurut Badan Pengendalian Pencemaran Pusat, Indeks Kualitas Udara (AQI) berada di angka 151 dan berada dalam kategori sedang. Pada Rabu pukul 14.00, AQI masih berada pada kategori sedang yaitu 175.

Sistem Peringatan Dini Kualitas Udara dari Institut Meteorologi Tropis India (IITM) di Pune menunjukkan bahwa kualitas udara di Delhi mungkin tetap moderat hingga hari Sabtu, dengan AQI diperkirakan akan berfluktuasi antara sedang dan buruk selama enam hari ke depan.

Penawaran meriah

IITM juga mengatakan bahwa angin permukaan yang dominan akan datang dari barat laut atau tenggara dengan kecepatan 12-06 km/jam, dan langit sebagian besar akan cerah pada hari Rabu. Angin permukaan yang dominan kemungkinan besar datang dari berbagai arah hingga hari Sabtu.

IMD memperkirakan sebagian besar langit cerah hingga Kamis, diikuti langit berawan sebagian hingga akhir pekan. Suhu minimum pada Rabu tercatat 26,2 derajat Celcius, tiga derajat di atas normal. Suhu tinggi dan angin kencang merupakan kondisi yang menguntungkan bagi penyebaran polutan.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link