Ketika teori konspirasi beredar seputar keterlibatan AS dalam jatuhnya pemerintahan Sheikh Hasina di Bangladesh, wakil juru bicara Amerika menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang “menggelikan”.

“Ini menggelikan,” kata Patel pada konferensi pers Selasa dengan Wakil Juru Bicara Utama AS Vedant Patel. Keterlibatan Amerika Serikat dalam pengunduran diri Sheikh Hasina sepenuhnya salah. Kami melihat banyak misinformasi dalam beberapa minggu terakhir, dan kami sangat berkomitmen untuk memperkuat integritas informasi di seluruh ekosistem digital, terutama dengan mitra kami di Asia Selatan.”

Dalam sebuah wawancara dengan The Indian Express pada hari Selasa, putra Hasina, Sajeeb Wajed Joy, berkata, “Saya sangat yakin bahwa ada badan intelijen asing yang terlibat, terutama karena banyak demonstran yang memulai demonstrasi pada tanggal 15 Juli membawa senjata. Akses terhadap senjata api sangat sulit di Bangladesh karena keberhasilan pengendalian militansi selama 15 tahun terakhir. Badan intelijen asing adalah satu-satunya organisasi yang dapat menyelundupkan senjata ke negara tersebut dan memasoknya kepada para demonstran.

Sebelumnya, sebuah laporan pada hari Minggu mengatakan Hasina menuduh AS berperan dalam mengusirnya karena dia ingin menguasai pulau St Martin di Teluk Benggala di Bangladesh. Namun Wajed membantah Hasina melontarkan pernyataan seperti itu.

Hasina saat ini berada di India setelah meninggalkan negara yang dilanda kekerasan tersebut pada tanggal 5 Agustus. Lebih dari 230 orang tewas di negara itu setelah jatuhnya pemerintahan Liga Awami pada 5 Agustus, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 560 orang setelah kuota anti-kuota. Agitasi pertama kali dimulai pada pertengahan Juli.



Source link