Neeraj Chopra mencapai jarak terbaik musim ini yaitu 89,49m dengan lemparan terakhirnya malam itu di pertemuan Lausanne Diamond League pada hari Jumat untuk finis kedua di belakang pemain Granada Anderson Peters, yang melempar 90,61m dengan lemparan terakhirnya.
Julian Weber dari Jerman finis ketiga dengan lemparan 87,08 meter.
Neeraj Chopra menghentikan dua lemparan terbaiknya malam itu dalam klimaks yang dramatis. Setelah empat lemparan, Neeraj Chopra berada di urutan keempat klasemen di belakang Artur Felfner dari Ukraina. Neeraj Chopra terakhir kali finis di luar tiga podium teratas dalam sebuah kompetisi pada September 2018. Namun dengan tinggi badan 85,58m, Neeraj Chopra berhasil menyeret dirinya ke posisi tiga besar. Menurut aturan Diamond League, setelah lima lemparan, hanya tiga teratas di klasemen yang masing-masing mendapat lemparan.
Pada lemparan terakhirnya, Anderson Peters menantang dengan lemparan monster sejauh 90,61 meter. Pada percobaan terakhir malam itu di nomor lempar lembing putra, Neeraj Chopra mengirimkan lempar lembing tersebut ke jarak 89,49 meter.
Finis kedua Neeraj patut dipuji hanya beberapa minggu setelah ia meraih medali Olimpiade keduanya di Olimpiade Paris 2024 – medali perak di belakang Arshad Nadeem. Selain itu, Neeraj bercerita tentang cedera pangkal pahanya dan dampaknya terhadap dirinya secara fisik dan mental.
Neeraj Chopra baru-baru ini menjelaskan pada konferensi pers bahwa meskipun pangkal pahanya tidak sakit selama kompetisi, pemikiran bahwa cederanya sering kambuh menghalanginya untuk melakukan yang terbaik. “Itu adalah ketakutan terbesar dalam pikiran saya. Saya tidak tahu kapan rasa sakit itu akan datang. Saat melangkah silang sebelum melempar lembing, itu memberikan banyak tekanan pada pangkal paha,” ujarnya.
Meski mengalami cedera, Neeraj Chopra berhasil mencatatkan dua dari tiga lemparan pertamanya di Olimpiade Paris: 89,34m di kualifikasi dan 89,45m untuk memenangkan medali perak.Paling berbahaya kontes (paling mematikan) dalam sejarah Olimpiade”. Lemparan hari Jumat kini menjadi lemparan terbaik kedua Neeraj Chopra di Lausanne Diamond League, di belakang lemparannya sejauh 89,94 meter di Olympiastadion Stockholm pada tahun 2022.
“Setelah Olimpiade Tokyo, seperti atlet lain di seluruh dunia, saya pikir saya harus melanjutkan musim saya. Untungnya, di Paris, cedera pangkal paha yang telah menghambat saya selama bertahun-tahun tidak bertambah parah, sehingga saya dapat melanjutkan musim saya. Saya akan menyelesaikannya musim ini menjaga pangkal paha saya seaman mungkin dan kemudian kembali ke India. Setelah itu saya akan mengambil keputusan untuk mendapatkan perawatan untuk cedera pangkal pahanya,’ kata Neeraj dalam konferensi media.