Mahkamah Agung hari ini akan mendengarkan petisi tentang normalisasi dan penentuan kriteria ujian Ujian Kelayakan Nasional sekaligus Masuk Pascasarjana (NEET PG) tahun 2024. Majelis hakim yang terdiri dari tiga hakim dipimpin oleh Ketua Hakim India DY Chandrachud, Hakim Manoj Mishra dan Hakim JB Pardiwala akan mendengarkan masalah tersebut hari ini.
Kandidat yang mengikuti ujian NEET PG telah menyatakan keprihatinannya terhadap Dewan Ujian Ilmu Kedokteran Nasional (NBEMS) yang mengikuti proses transparansi dan normalisasi hasil. Permohonan tersebut diajukan pada 7 September, padahal sebelumnya telah terdaftar pada 13 September.
Melalui petisi ini, para pemohon menuntut dikeluarkannya kunci jawaban NBE NEET PG, lembar jawaban, skor mentah dan pra-normalisasi serta hasil umum seluruh shift. Ia menuntut agar penerbitan kunci jawaban dan kertas soal NEET PG harus menjadi praktik standar untuk memastikan transparansi. Pemohon meminta pengadilan untuk menunda proses konseling sampai semua permasalahan terselesaikan.
tahun ini, NEET PG dilaksanakan dalam dua shift, bukan format satu shift seperti biasanya. Ujian dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus dalam dua shift – shift pertama pukul 09.00 hingga 12.30 dan shift kedua pukul 15.30 hingga 19.00. Dengan adanya sistem baru, dewan harus mengikuti proses normalisasi.
“NBEMS telah mengadopsi proses yang saat ini digunakan oleh AIIMS-New Delhi untuk persiapan hasil NEET-PG 2024, termasuk namun tidak terbatas pada INI-CET untuk berbagai pemeriksaan yang dilakukan di lebih dari satu shift,” kata pemberitahuan resmi NBEMS. tersebut.
Hasil setiap shift akan disiapkan dalam bentuk skor mentah dan persentase, kata NBEMS saat mengumumkan proses normalisasi. Persentil dihitung hingga tujuh tempat desimal untuk skor total. Hubungan tersebut akan dijelaskan sesuai skema pemeriksaan yang dimuat dalam prospektus. Jika prospektus tidak menyatakan hal yang sama, dalam hal seri, senioritas akan berlaku sesuai usia.