Menurut Ipsos, negara-negara Selatan mengalami kondisi paling bullish pada bulan September, dan India berada di urutan ketiga dalam hal optimisme Yang Mengkhawatirkan Dunia Survei dunia.

Survei tersebut menemukan bahwa optimisme paling tinggi muncul di negara-negara Selatan (Global South), dengan Singapura (82 persen) memimpin pasar, diikuti oleh Indonesia (65 persen) dan India (65 persen).

Dikatakan bahwa ‘kejahatan dan kekerasan’ telah menjadi perhatian utama dunia, menggeser inflasi ke posisi kedua.

Kekhawatiran mengenai pengangguran dan inflasi semakin berkurang di kalangan masyarakat perkotaan India, dengan 65 persen mengatakan India bergerak ke arah yang benar.

“Global Selatan, termasuk India, adalah poros pertumbuhan dan optimisme, sementara beberapa pasar lainnya terkena dampak perlambatan ekonomi atau perang. Meskipun semua pasar terkena dampak perang karena kita hidup di desa global, beberapa pasar telah memikirkan kembali strategi mereka untuk meningkatkan pertumbuhan dan optimisme. pertumbuhan dengan membentuk aliansi ekonomi baru untuk mengatasi dampak krisis global,” kata Amit Adarkar, CEO Ipsos India.

Penawaran meriah

“Misalnya, Perdana Menteri Modi mengunjungi pasar baru untuk mengembangkan hubungan perdagangan timbal balik dengan Arab Saudi, Singapura, UEA, dan Brunei. India telah menandatangani perjanjian besar untuk semi-konduktor dengan AS dan Singapura,” tambah Adarkar.

“Pasar yang paling pesimistis terhadap masa depan adalah Peru (14%), Perancis (22%), Hungaria (23%), Korea Selatan (23%) dan Turki (23%). Selain itu, hanya 4 dari 10 warga dunia yang optimis tentang masa depan” kata survei tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa warga dunia semakin khawatir terhadap kejahatan dan kekerasan pada tingkat yang mengkhawatirkan
Kekerasan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal ini merujuk pada meluasnya perang di Gaza ke Iran dan Lebanon, serta berlanjutnya permusuhan antara Rusia dan Ukraina.

Survei penasihat global di 29 negara dilakukan antara tanggal 23 Agustus dan 6 September oleh sistem panel online Ipsos.

Survei ini mencatat tanggapan dari 24.720 orang dewasa berusia 18-74 tahun di Kanada, Israel, Malaysia, Afrika Selatan, Turki dan Amerika Serikat, 20-74 tahun di Indonesia dan Thailand, 21-74 tahun di Singapura, dan 16-74 tahun di negara lain.

Ukuran sampel di India terdiri dari sekitar 2.200 orang, yang mana sekitar 1.800 diwawancarai secara tatap muka dan 400 secara online.



Source link