India pada hari Minggu meluncurkan Operasi “Sadbhav” untuk memberikan bantuan dan pasokan darurat ke Vietnam, Laos dan Myanmar yang belum pulih dari dampak buruk Topan Yagi.
Dalam pernyataan di X (sebelumnya Twitter), Kementerian Luar Negeri mengumumkan, “Sebagai solidaritas dengan masyarakat yang terkena dampak Topan Yagi, India mengirimkan bantuan ke Myanmar, Vietnam dan Laos.”
Topan Yagi, topan tropis paling kuat yang melanda Asia tahun ini dan yang terkuat kedua secara global setelah Badai Beryl, menyebabkan kerusakan parah di seluruh Asia Tenggara.
Negara-negara termasuk Filipina, Tiongkok, Laos, Myanmar dan Thailand terkena dampaknya, dengan Vietnam yang terkena dampak paling signifikan.
Sebagai bagian dari Misi Sadhav, India telah mengirimkan 10 ton bantuan ke Myanmar, termasuk ransum kering, pakaian dan obat-obatan, dengan kapal Angkatan Laut India INS Satpura.
Armada Timur, berkoordinasi dengan Armada Timur dan unit pendukung lainnya, berhasil menyelesaikan pemuatan palet bantuan kemanusiaan berisi air minum, ransum, dan obat-obatan dalam semalam ke kapal perang di Visakhapatnam untuk dikerahkan ke Yangon.
“Mobilisasi cepat ini, yang dilakukan dalam waktu singkat, menunjukkan kemampuan Angkatan Laut untuk dengan cepat mengatasi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut,” juru bicara Angkatan Laut Komandan Vivek Madhwal seperti dikutip oleh kantor berita PTI.
Selain itu, Angkatan Udara India mengirimkan 35 ton bantuan ke Vietnam, termasuk perbekalan penjernihan air, wadah air, selimut, peralatan dapur, dan lentera tenaga surya dengan pesawat angkut militer C-17.
IAF mengirimkan sepuluh ton bantuan kemanusiaan ke Laos, termasuk peralatan kebersihan, selimut, kelambu, kantong tidur, generator, alat pemurni air, dan tablet pemurni.
“Operasi Sadbhav adalah bagian dari upaya India yang lebih luas untuk berkontribusi terhadap HADR di kawasan ASEAN, sejalan dengan ‘Kebijakan Bertindak Timur’ yang sudah lama ada,” demikian siaran pers kementerian.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa dan solidaritasnya kepada Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh segera setelah badai melanda.
Menteri Luar Negeri S Jaishankar juga menyampaikan belasungkawa kepada Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Vietnam HE Bui Thanh Son.
Setidaknya 292 orang tewas dan 38 orang hilang akibat topan yang melanda pantai pada 7 September, menurut badan bencana Vietnam.
Sementara itu, menurut laporan BBC, juru bicara junta yang berkuasa di Myanmar, Jah Min Tun, mengonfirmasi 113 orang tewas dan 64 orang hilang, meskipun laporan regional menunjukkan jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.