Untuk Olimpiade Paris yang sedang berlangsung, Games Village, yang terkenal karena melayani beragam kebutuhan nutrisi para pesaing, telah membuat perubahan signifikan pada menunya tahun ini.

Sebagai langkah berani menuju keberlanjutan dan kesehatan, penyelenggara telah memutuskan untuk mengurangi jumlah daging, keju, dan produk susu yang ditawarkan. Meningkatkan ketersediaan pilihan vegetarian.

Menurut laporan oleh indiaexpress.comParis mempunyai rencana ambisius untuk mengurangi jejak karbonnya – mereka memperkirakan jejak karbon sebesar 1,58 juta metrik ton CO2, lebih sedikit dibandingkan Olimpiade Tokyo yang dilanda Covid (1,96 juta metrik ton CO2).

Peternakan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemanasan global, setara dengan dampak industri transportasi. Peralihan ke makanan nabati akan memungkinkan dunia usaha beradaptasi dengan pilihan-pilihan yang berkelanjutan.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Olympic Games Village diharapkan dapat menyajikan sekitar 13 juta makanan dan makanan ringan. Komite Olimpiade Internasional melaporkan bahwa 60 persen di antaranya berasal dari tumbuhan. Mereka bertujuan untuk membatasi emisi karbon hingga 1 kg CO2 per makanan, setengah dari jumlah yang dihasilkan pada Olimpiade sebelumnya.

Penawaran meriah

Untuk mencapai tujuan ini, ada menu Terdiri dari lebih banyak buah dan sayuran, dan memprioritaskan bahan-bahan musiman dan lokal. Prancis berencana memproduksi 80% pangannya di dalam negeri untuk mengurangi emisi terkait transportasi.

Ketika para atlet menetap di desa tersebut, mereka menemukan hidangan vegan yang penuh warna dan padat nutrisi sekaligus mengurangi pilihan mereka terhadap produk hewani, namun apa dampak perubahan pola makan ini terhadap kesehatan mereka dan planet ini?

Pola makan vegan, Olimpiade Paris 2024 Pola makan vegan sering dikaitkan dengan penurunan tingkat peradangan (sumber: Freepik)

Manfaat nutrisi utama dari menyajikan pola makan vegetarian kepada para atlet di Olimpiade Paris

Kanika Malhotra, konsultan ahli diet dan pendidik diabetes bersertifikat, menyatakan, “Beralih ke pola makan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan menawarkan berbagai manfaat nutrisi bagi para atlet.”

Peningkatan pemulihan dan kinerja

Antioksidan: Makanan nabati kaya akan antioksidan, yang membantu melawan stres oksidatif, mengurangi kerusakan otot dan peradangan, serta memungkinkan pemulihan lebih cepat.

Hidrasi: Banyak makanan nabati a Kadar air yang tinggiMembantu hidrasi, penting untuk kinerja atletik yang optimal.

Mengurangi peradangan: Pola makan vegan sering kali dikaitkan dengan penurunan tingkat peradangan, yang dapat membantu atlet mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan pemulihan secara keseluruhan.

Asupan nutrisi yang dioptimalkan

Karbohidrat: Pola makan nabati kaya akan karbohidrat kompleks, yang menyediakan energi berkelanjutan bagi atlet yang memiliki ketahanan tinggi.

Protein: Meski sering dikaitkan dengan produk hewani, banyak sumber protein nabati seperti kacang lentil, buncis, tahu, dan tempe yang dapat memenuhi kebutuhan protein para atlet.

Serat: Kandungan serat yang tinggi dalam makanan nabati membantu pencernaan dan membantu atlet menjaga berat badan yang sehat.

Vitamin dan mineral: Dengan perencanaan yang matang, pola makan vegan dapat dilakukan Menyediakan semua vitamin dan mineral pentingTermasuk zat besi, kalsium, seng dan vitamin B, penting untuk kinerja atletik.

Potensi Tantangan yang Dihadapi Atlet Saat Bertransisi ke Pola Makan Utama Vegan

Beralih ke pola makan yang didominasi vegetarian menimbulkan beberapa tantangan bagi para atlet, terutama terkait dengan asupan protein dan tingkat energi, kata Malhotra. Berikut permasalahan utama yang mereka hadapi:

Kekurangan protein: Atlet membutuhkan protein yang cukup untuk perbaikan dan pertumbuhan otot. Meskipun ada sumber protein nabati seperti tahu, lentil, dan buncis, sulit untuk mendapatkan sumber protein yang cukup. Hal ini memerlukan perencanaan makan yang cermat dan suplemen protein yang potensial.

Tingkat Kekuatan: Produk hewani sering disajikan Sumber energi terpusat, yang mungkin sulit untuk ditiru dalam pola makan nabati. Atlet membutuhkan energi berkelanjutan untuk tampil dan menemukan keseimbangan yang tepat antara karbohidrat, lemak, dan protein adalah hal yang penting.

Kekurangan Gizi: Vegetarian berisiko mengalami kekurangan zat besi, seng, kalsium, vitamin B12, dan asam lemak omega-3, yang semuanya penting untuk kinerja dan pemulihan atlet.

Malhotra mencatat, “Para atlet dapat mengatasi hambatan kekurangan protein, rendahnya energi dan kesenjangan nutrisi dengan mengonsumsi berbagai makanan nabati, termasuk lemak sehat dan karbohidrat kompleks, dan menerima suplemen khusus saat mereka beralih ke pola makan vegan. Perencanaan makan yang cermat termasuk kombinasi kaya protein dan makanan yang diperkaya sangat penting.”



Source link