Setelah adanya laporan bahwa sebagian dari basis pendukung Dalit BJP telah membelot ke oposisi Partai Bharatiya Janata dalam pemilu Lok Sabha baru-baru ini, Sangh Parivar berencana mengadakan dharma jamarangam (pertemuan keagamaan) selama 15 hari yang menargetkan kasta yang dijadwalkan. SC) bertempat tinggal di desa dan perkotaan.
Diselenggarakan oleh Vishwa Hindu Parishad (VHP), program ini mencakup makan malam di rumah Dalit dan dakwah keagamaan di kediaman Dalit.
“Programnya akan dimulai 15 hari sebelum Diwali (dijadwalkan 1 November). Kami meminta para pemimpin agama dan sadhu untuk mengorganisir padayatra di desa-desa Dalit dan pemukiman di kota-kota besar dan kecil. Pada saat ini, para wali makan bersama jemaah dan juga memberikan ceramah keagamaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran beragama di masyarakat. Kami akan terus melakukan ini dari waktu ke waktu. Daripada menunggu orang datang untuk satsang (pertemuan keagamaan), idenya adalah satsang akan datang ke masyarakat,” kata presiden VHP Alok Kumar kepada The Indian Express.
Sebelumnya, organisasi tersebut akan sibuk menyelenggarakan perayaan dalam rangka Hari Jadi Krishna Janmashtami yang ke-60. Mulai tanggal 24 Agustus, VHP akan mengadakan pertemuan keagamaan di hampir 9.000 blok di seluruh negeri. “Ini melibatkan partisipasi berbagai lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan kaum Dalit,” kata Kumar.
Meskipun peristiwa-peristiwa ini sejalan dengan proyek jangka panjang Sangh Parivar untuk memberantas kaum tak tersentuh dan menyatukan umat Hindu dalam masyarakat, peristiwa ini mempunyai makna politik karena sebagian besar kaum Dalit dilaporkan berpindah partai menjelang pemilu Lok Sabha. .
Pergeseran tersebut, yang terlihat di Maharashtra dan Karnataka serta beberapa negara bagian di jantung Hindia, merugikan prospek pemilu BJP, menyebabkan partai tersebut kekurangan 32 kursi untuk mencapai mayoritas sederhana (272 kursi). Meski meresmikan kuil Ram di Ayodhya pada bulan Januari, partai tersebut tidak hanya kehilangan kursi Ayodhya (Faizabad) dari Partai Samajwadi (SP), tetapi juga mengalami kekalahan telak bagi BJP di UP, turun dari 62 kursi. Pada pemilu Lok Sabha 2019, negara bagian kali ini dibatasi hanya 33 kursi.
Pergeseran Dalit dalam pemilu dipicu oleh pernyataan yang dibuat oleh beberapa kandidat BJP dalam pidato kampanye mereka yang mengisyaratkan perubahan konstitusi untuk memfasilitasi negara Hindu jika NDA yang dipimpin partai tersebut memperoleh 400 kursi. Hal ini dengan cepat dijadikan senjata oleh Partai Bharatiya Janata, yang berkampanye mengenai rencana mempertahankan konstitusi yang dirancang oleh taipan Dalit BR Ambedkar.