Protes besar-besaran meletus di Kashmir setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon.
Mantan ketua menteri dan ketua Partai Rakyat Demokratik (PDP) Mehbooba Mufti dan pemimpin senior Konferensi Nasional Agha Syed Ruhullah Mehdi telah membatalkan kampanye pemilu mereka untuk berduka atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah.
Setelah Hizbullah mengkonfirmasi kematian Nasrallah pada Sabtu sore, ribuan orang turun ke jalan di berbagai bagian kota Srinagar dan distrik tetangga Budgam untuk memprotes pembunuhannya.
Sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan anti-Amerika, para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan sambil memegang potret Nasrallah.
Nasrallah yang memimpin Hizbullah selama lebih dari tiga dekade merupakan sosok yang dihormati, terutama di kalangan komunitas Syiah di seluruh dunia. Komunitas Syiah di Kashmir melihatnya sebagai “simbol perlawanan”.
Dengan konfirmasi Hizbullah atas pembunuhan Nasrallah, anggota parlemen Srinagar Mehdi, yang berkampanye untuk kandidat Pattan dari Konferensi Nasional Javaid Rayaz Bedar, menggunakan platform media sosial X untuk membatalkan kampanyenya.
Pada Sabtu malam, Mufti juga mengumumkan bahwa kampanye pemilu akan berakhir. Minggu adalah hari terakhir kampanye untuk 16 kursi di Kashmir utara, yang akan dilangsungkan pada pemungutan suara tahap ketiga dan terakhir pada 1 Oktober.
“Saya membatalkan kampanye saya besok sebagai bentuk solidaritas dengan para syuhada di Lebanon dan Gaza khususnya Hassan Nasrallah. Kami berdiri bersama rakyat Palestina dan Lebanon di saat-saat yang penuh duka dan perlawanan yang luar biasa ini,” tulis Mufti di X.