Pemerintahan Kongres di Karnataka menghadapi kritik karena menolak menunda ujian rekrutmen Sub-Inspektur Polisi (PSI) yang dijadwalkan pada 22 September 2024, meskipun ada perbedaan dengan ujian nasional besar seperti Union Public Service Commission (UPSC), dan Induk Pelayanan Sipil. , dan Komisi Seleksi Staf (SSC) CGL Tingkat 1.
Unit BJP di Karnataka dan beberapa kandidat yang tidak puas menuntut penundaan ujian rekrutmen PSI untuk 402 posisi kosong di Departemen Dalam Negeri.
Berbicara kepada media pada hari Selasa, Dr G Parameshwara mengatakan, “Otoritas Ujian Karnataka (KEA) telah memutuskan tanggalnya setelah mempertimbangkan semua pertimbangan dan persiapan yang diperlukan. Menunda ujian tidak dimungkinkan pada tahap ini. Tanggal KEA ditentukan sebelum UPSC merilis jadwalnya. Departemen Dalam Negeri sangat membutuhkan sub-inspektur karena tidak ada perekrutan untuk posisi tersebut selama lima-enam tahun terakhir.
Namun, dia meyakinkan pemerintah akan memberikan 600 pos PSI lagi kepada para calon pada tahun depan.
Dalam suratnya kepada Parameshwar pada hari Selasa, BJP Karnataka mengatakan bentrokan itu akan berdampak pada ratusan kandidat yang telah lolos ujian Utama UPSC dan ingin mengikuti ujian PSI.
Surat itu berbunyi, “Pemerintah Karnataka telah mengabaikan masalah ini. Bentrokan tanggal-tanggal ini akan mempengaruhi lebih dari seratus siswa yang telah memenuhi syarat ujian Utama UPSC dan ingin mengikuti ujian PSI. Kami dengan hormat meminta agar tanggal ujian PSI ditunda untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang terkena dampak untuk menentukan masa depan mereka tanpa memilih dua ujian penting ini.
Presiden BJP negara bagian BY Vijayendra mengatakan kepada X, “Klaim Menteri Dalam Negeri G Parameshwar bahwa ujian PSI ditetapkan sebelum jadwal UPSC adalah kebohongan yang mencolok. Kalender Ujian UPSC dirilis sangat awal pada tanggal 10 Mei 2023. Sementara itu, Otoritas Ujian Karnataka (KEA) semula menjadwalkan ujian PSI pada 8 Mei 2024 pada 5 Maret 2024, diundur menjadi 21 Maret 2024, dan ditetapkan tanggal finalnya pada 24 Maret 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Selanjutnya, menanggapi soal berbintang (No. 328/400) pada 18 Juli 2024, pemerintah mengakui bahwa tanggal ujian telah ditetapkan setelah mempertimbangkan secara matang ujian nasional seperti UPSC, SSC, dan NTA. Konflik mungkin terjadi. Terlepas dari fakta-fakta ini, pemerintahan Kongres dengan keras kepala terus memaksakan ujian tersebut, mengabaikan aspirasi ribuan kandidat. Sudah waktunya bagi pemerintah untuk mengesampingkan egonya dan menunda ujian demi masa depan pemimpin kita yang cerah. Saya meminta Ketua Menteri dan Menteri Dalam Negeri untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini dan bertindak dengan mempertimbangkan kepentingan para calon.