Mahkamah Agung pada hari Senin mengatakan ada penundaan “setidaknya 14 jam” dalam pendaftaran FIR sehubungan dengan tuduhan tersebut. Pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter junior di Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit Kedokteran RG Kar, Kolkata.

Ketua Hakim India DY Chandrachud mengklarifikasi, ada keterlambatan minimal 14 jam dalam pendaftaran FIR. Majelis hakim yang terdiri dari Hakim JB Pardiwala dan Manoj Mishra sedang memeriksa laporan status yang diajukan oleh CBI, yang mendengarkan kasus tersebut.

CBI memberi tahu pengadilan bahwa mereka telah memutuskan untuk mengirim ulang sampel yang dikumpulkan dari TKP ke AIIMS dan Central Forensic Sciences Labs (CFSL).

“Kami memiliki laporan pemeriksaan forensik dan satu hal diterima, ketika gadis itu ditemukan pada pukul 09.30, celana jins dan pakaian dalamnya dilepas dan tergeletak di dekatnya. Jadi tubuhnya setengah telanjang dan juga ada bekas luka.. Mereka mengambil sampel. , mengirimkannya ke CFSL, Benggala Barat. .Harap dilihat bahwa ini serius dan CBI telah mengambil keputusan untuk mengirimkan sampel ke AIIMS dan CFSL lainnya,” ajukan Jaksa Agung Tushar Mehta.

Majelis hakim menanyakan apakah negara bagian telah memberikan seluruh rekaman kepada CBI dari pukul 20.45 hingga 23.45 pada tanggal 9 Agustus, ketika insiden tersebut terjadi. Mehta mengatakan, hanya empat klip video berdurasi total 27 menit yang diberikan kepada CBI.

Penawaran meriah

Majelis hakim meminta pembaruan laporan status dari CBI dan menunda sidang berikutnya hingga 18 September.

“Kami sudah mendalami penyelidikan lebih lanjut, kami tidak ingin mengomentarinya di pengadilan terbuka. Kami sedang mencari laporan status pada hari Senin, biarkan CBI melanjutkan berdasarkan poin-poin yang mereka selidiki, petunjuk mereka,” kata CJI.

Majelis hakim memerintahkan penghapusan segera foto-foto RG Kar dari semua platform media sosial dan media elektronik untuk melindungi martabat dan privasinya. “Semua foto mayat harus segera dihapus,” katanya.

Majelis hakim meminta para dokter junior yang gelisah untuk menjalankan tugas mereka. Dikatakan bahwa tidak ada tindakan merugikan yang harus diambil terhadap dokter jika mereka melapor ke tugas sebelum jam 5 sore pada hari Selasa untuk “menanamkan kepercayaan”. “Ketidakhadiran yang terus-menerus meskipun ada fasilitas yang tersedia terbuka untuk tindakan di masa depan,” tambah hakim tersebut.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link