Menganggap penangkapan mantan ketua ISI Faiz Hamid sebagai masalah internal tentara, mantan perdana menteri Pakistan yang dipenjara pada hari Selasa mengatakan partainya tidak ada hubungannya dengan tindakan tentara terhadap mantan jenderal tersebut.

Hamid menjabat sebagai Direktur Jenderal Intelijen Antar-Layanan (ISI) dari 2019 hingga 2021 ketika Khan menjadi perdana menteri dan dituduh mencampuri urusan politik atas perintahnya.

“Khan Sahib mengatakan ‘ini adalah masalah internal Angkatan Darat’ dan tindakan apa pun yang diambil oleh Angkatan Darat tidak ada hubungannya dengan PTI atau Khan Sahib,” kata perwakilan hukum Khan, Intezar Panjuta.

Panjuta melontarkan komentar tersebut setelah bertemu Khan dengan pengacara seniornya di Penjara Adiala di Rawalpindi.

Panjuta mengklaim, Khan sempat mengatakan bahwa hal tersebut murni masalah militer dan tidak ada hubungannya dengan PTI. Ia mengklarifikasi, tidak ada hubungan politik antara Khan dan Jenderal Faiz.

Penawaran meriah

Menurut pengacaranya, Khan mengklaim bahwa Jenderal Faiz digantikan oleh mantan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa setelah mencapai kesepakatan dengan Nawaz Sharif.

Panjuta mengklaim Khan telah menyarankan jika penangkapan Jenderal Faiz ada hubungannya dengan peristiwa 9 Mei, maka ini adalah waktu yang tepat untuk membentuk komisi yudisial dan mengungkap rekaman CCTV hari itu.

Menggarisbawahi pentingnya turun ke jalan bagi negaranya, mantan perdana menteri tersebut mendesak para pengikutnya untuk melakukan protes secara damai malam ini demi kebebasan.

Panjuta juga menyoroti kekhawatiran Khan tentang meningkatnya tekanan terhadap Mahkamah Agung, kekecewaan di kalangan pemuda dan memburuknya kondisi di Pakistan, membandingkannya dengan Bangladesh.

Dia menyatakan itu Khan yakin sudah waktunya bagi Ketua Hakim Qazi Fez Isa untuk mundurTercatat, tiga kursi PTI ditiadakan pada hari sebelumnya.

Sebelumnya, dalam sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Hamid ditahan oleh otoritas militer dan proses pengadilan militer dimulai terhadapnya atas tuduhan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran Undang-Undang Angkatan Darat Pakistan.



Source link