Pengadilan Delhi pada hari Rabu membebaskan 10 orang yang dituduh menembakkan senjata mematikan dan melakukan penembakan selama kerusuhan timur laut Delhi tahun 2020, dengan alasan “kepalsuan” dalam klaim petugas investigasi dan kontradiksi dalam pernyataan saksi.
Seorang saksi yang diperiksa jaksa, yang mengelola toko di dekat lokasi kejadian, mengatakan tokonya tidak terbakar pasca kerusuhan. Namun Kapolsek dan Sub Inspektur Pembantu (ASI) menyatakan toko saksi ini dibakar.
“Keduanya mengaku perusuh juga membakar toko. Sikap kontradiktif yang diambil oleh kedua saksi mata ini melemahkan kredibilitas mereka,” kata Pulastya Pramachala, Hakim Sidang Tambahan, Pengadilan Karkarduma.
Pengadilan mengatakan bahwa kedua pelapor tidak mendukung kasus jaksa yang mengidentifikasi terdakwa dalam kelompok vandalisme pada saat kejadian. “Saya merasa tidak aman untuk mengandalkan bukti PW6, PW9 dan PW13 (yang semuanya merupakan saksi polisi) bahwa semua terdakwa adalah bagian dari massa yang menyerang properti tersebut,” kata hakim dalam pembebasannya. Diduga.
Berdasarkan daftar tugas yang diberikan polisi kepada hakim, PW6 dan PW13 (seorang polisi dan ASI) ditugaskan bertugas di Chaman Park dan PW9 (seorang kepala polisi) ditugaskan bertugas di Johripur. Namun kepala polisi menyatakan di depan pengadilan bahwa dia bertugas bersama polisi dan ASI. “Kesenjangan ini berdampak buruk terhadap kredibilitas klaim yang dibuat oleh tiga saksi mata di atas,” kata pengadilan.
Pengadilan juga menandai adanya “kepalsuan” dalam klaim petugas investigasi dalam kasus tersebut. IO ketiga dalam kasus tersebut mengaku mengetahui tugas ketiga petugas tersebut (PW6, PW9, PW13). “…Jika daftar tugas tidak disimpan di arsip ketika PW17 (IO) menerimanya pada 04/07/2020, bagaimana dia tahu tentang tugas PW6, PW9 dan PW13 pada analisis berkas? Oleh karena itu, dalam gugatan tersebut muncul unsur kepalsuan,” hakim menarik IO.
Sebuah kasus telah didaftarkan atas pengaduan Narender Kumar tertanggal 1 Maret 2020. Pengadu menuduh massa merusak tokonya di Shiv Vihar Tiraha, yang terletak di kantor polisi Gokulpuri. Kumar menuduh gerombolan 50-60 orang memasuki rumahnya dan menjarah 15 talas emas, setengah kg perak, dan 2 lakh rupee serta membakar perabotan. Dalam kasus ini, 17 saksi diperiksa dan 12 polisi hadir.